Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti CIIA: Indonesia Akan Sulit Bantu Afghanistan Keluar dari Konflik

Kompas.com - 30/01/2018, 17:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti the Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya berpendapat, Indonesia bakal sulit membantu Afghanistan dalam mewujudkan perdamaian melalui rekonsiliasi.

"Persoalan Afghanistan itu tidak semudah membalik telapak tangan. Isu Rohingya yang masih sama-sama ASEAN saja Indonesia tidak banyak merubah keadaan ya, apalagi Afghanistan yang persoalannya akut dan kompleks," ujar Harits kepada Kompas.com, Selasa (30/1/2018).

Di Afghanistan sendiri, lanjut Harits, terdiri dari sejumlah faksi. Mereka masing -masing berebut dominasi atas wilayah di Afghanistan. Kerenggangan hubungan di antara faksi-faksi itu sudah menahun terjadi.

Di luar itu, negara-negara blok barat dan kontra barat juga memiliki kepentingan untuk mengendalikan Afghanistan, terutama pascaruntuhnya Taliban tahun 2000-an hingga sekarang.

Secara teori, lanjut Harits, ide rekonsiliasi yang digagas Indonesia atas persoalan di Afghanistan merupakan ide yang baik dan ideal. Namun, implementasinya sangat sulit.

"Tapi ya lihat saja nanti pascakepulangan Presiden dari Afghanistan ini. Adakah komitmen-komitmen positif dan produktif sebagai tindak lanjut kunjungannya?" ujar Harits.

(Baca juga: Fahri Hamzah Minta Kunjungan Jokowi ke Afghanishtan Tak Didramatisasi)

 

"Jika nyatanya itu tidak produktif dan tidak signifikan, ya berpeluang melahirkan tafsiran dari publik bahwa kunjungannya bisa jadi hanya pencitraan saja," lanjut dia.

Diberitakan Presiden Jokowi melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan pada 29 Januari 2018.

Selama sekitar enam jam, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara iriana melaksanakan serangkaian acara, mulai dari pertemuan bilateral, pertemuan dengan Dewan Perdamaian Afghanistan hingga jamuan santap siang.

Jokowi di dalam sebuah pertemuan itu menegaskan, Indonesia siap berkontribusi pada upaya perdamaian melalui rekonsiliasi di Afghanistan.

Salah satu bentuk dari upaya itu adalah melangsungkan acara Pertemuan Ulama Internasional.

"Indonesia siap menjadi tuan rumah (pertemuan ulama internasional)," ujar Jokowi.

Rangkaian acara Presiden Jokowi di Afghanistan berlangsung lancar setelah sempat menjadi kekhawatiran.

Sebab, selama bulan Januari 2018 ini, Kota Kabul ditempa sejumlah serangan teror yang menewaskan seratusan orang.

Kompas TV Presiden akan ke Asia Selatan mulai 24 hingga 29 Januari 2018.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com