Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2018, 14:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamanan maksimal disiapkan untuk Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan, Senin (29/1/2018). Pengamanan ekstra diberlakukan karena kondisi di Afghanistan yang tengah bergejolak.

Dua hari sebelum kunjungan Jokowi, terdapat serangan teror bom ambulans di Kabul yang sedikitnya menewaskan 103 orang.

"Tentu pihak Afghanistan juga prepare. Ketika kunjungan itu sebenarnya sudah disiapkan ada mobil antipeluru, misalnya. Kemudian, rompi antipeluru sudah disediakan," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Namun, Presiden Jokowi menolak menggunakan rompi antipeluru yang sudah disiapkan. Presiden merasa pengamanan yang diberlakukan Afghanistan bekerja sama dengan Pasukan Pengamanan Presiden sudah cukup.

"Tetapi, Presiden juga enggak pakai rompi, enggak mau pakai," ucap Johan.

Baca juga: Di Afghanistan, Jokowi Jadi Imam Shalat Presiden Ashraf Ghani

Johan mengakui, situasi di Afghanistan yang tidak stabil membuat Jokowi mendapatkan banyak masukan untuk tidak berkunjung ke sana. Namun, Jokowi tetap berkeras dengan keputusannya.

"Teman-teman, kan, tahu Pak Presiden kita. Ingat enggak waktu peristiwa bom Thamrin. Sebenarnya dilarang juga oleh pembantunya untuk hadir. Tetapi, kan, Pak Presiden ingin selalu dekat dengan rakyatnya, ingin menunjukkan bahwa kita tidak boleh takut teror," ucap Johan.

Hal yang sama, lanjut Johan, juga menjadi alasan Presiden tetap ngotot berkunjung ke Afghanistan. Menurut Johan, Presiden ingin menunjukkan pada dunia dan Afghanistan, komitmen Pemerintah Indonesia ikut mengambil bagian dalam kaitan dengan perdamaian di Afghanistan.

Baca juga: Enam Jam Jokowi di Afghanistan...

"Keinginan kuat Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Jokowi itu tidak menghalangi niat atau suasana keadaan yang tidak aman itu," katanya.

Terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menceritakan, Pemerintah Afghanistan memberlakukan pengamanan yang sangat ketat kepada Presiden Jokowi dan rombongan. Pengamanan ketat mengawal delegasi setibanya di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, sampai Istana Agr, tempat Presiden Afghanistan Asraf Ghani menunggu.

"Sepanjang jalan dari bandara ke Istana Presiden Afganistan melalui jalan-jalan berbeton, kendaraan lapis baja dan 2 helikopter terbang di atas mobil Presiden," kata Pramono.

Kompas TV Dalam kunjungannya ke Bangladesh, Presiden Joko Widodo mengunjungi pengungsi etnis Rohingya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mahfud: Di Rumah Dinas Saya Enggak Ada Senjata-senjata

Mahfud: Di Rumah Dinas Saya Enggak Ada Senjata-senjata

Nasional
Ganjar Bertolak ke Surabaya, Hasto Sebut Bertemu Orang Khusus dan Spesial

Ganjar Bertolak ke Surabaya, Hasto Sebut Bertemu Orang Khusus dan Spesial

Nasional
Pertamina Teruskan Jejak Percepatan Energi Terbarukan Kampung Keberagaman Merbabu Asih Cirebon

Pertamina Teruskan Jejak Percepatan Energi Terbarukan Kampung Keberagaman Merbabu Asih Cirebon

Nasional
Muhaimin soal KPK Usut Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo: Silakan KPK, Polisi, Kejaksaan, Bergerak...

Muhaimin soal KPK Usut Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo: Silakan KPK, Polisi, Kejaksaan, Bergerak...

Nasional
Ditanya Peluang Duet dengan Ganjar, Prabowo Acungkan Jempol

Ditanya Peluang Duet dengan Ganjar, Prabowo Acungkan Jempol

Nasional
Menpora Dito Ariotedjo Hormati Kejagung yang akan Usut Dugaan Aliran Rp 27 M

Menpora Dito Ariotedjo Hormati Kejagung yang akan Usut Dugaan Aliran Rp 27 M

Nasional
Muhaimin: Berkas Pendaftaran Saya dan Mas Anies Lengkap, Tinggal Berangkat

Muhaimin: Berkas Pendaftaran Saya dan Mas Anies Lengkap, Tinggal Berangkat

Nasional
Megawati akan Tutup Rakernas IV PDI-P Minggu Siang, Ini Bocoran Keputusannya

Megawati akan Tutup Rakernas IV PDI-P Minggu Siang, Ini Bocoran Keputusannya

Nasional
Ketua DPP PDI-P Janji Muliakan Petani dan Nelayan jika Ganjar jadi Presiden 2024

Ketua DPP PDI-P Janji Muliakan Petani dan Nelayan jika Ganjar jadi Presiden 2024

Nasional
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Tak Terpaut Jauh

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Tak Terpaut Jauh

Nasional
Muhaimin Iskandar: Mau Dua, Tiga, Bahkan Empat Poros, Kami Senang

Muhaimin Iskandar: Mau Dua, Tiga, Bahkan Empat Poros, Kami Senang

Nasional
Mahfud soal Korupsi di Kementan: Kalau Ada Kesulitan Bilang, Saya Turun Tangan

Mahfud soal Korupsi di Kementan: Kalau Ada Kesulitan Bilang, Saya Turun Tangan

Nasional
Mahfud soal Penemuan 12 Pucuk Senpi di Rumah Syahrul Yasin Limpo: Proses Hukum!

Mahfud soal Penemuan 12 Pucuk Senpi di Rumah Syahrul Yasin Limpo: Proses Hukum!

Nasional
Muhaimin Iskandar Tegaskan Tak Bicara Pilpres Saat Bertemu Rizieq Shihab: Hanya Jadi Saksi Nikah

Muhaimin Iskandar Tegaskan Tak Bicara Pilpres Saat Bertemu Rizieq Shihab: Hanya Jadi Saksi Nikah

Nasional
TNI Sebut 5 Anggota KKB yang Ditembak Mati di Pegunungan Bintang Papua Terlibat Pembunuhan hingga Merampok

TNI Sebut 5 Anggota KKB yang Ditembak Mati di Pegunungan Bintang Papua Terlibat Pembunuhan hingga Merampok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com