Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merdunya Alunan Angklung Terdengar Sampai Negeri Kanguru

Kompas.com - 27/01/2018, 20:11 WIB
Krisiandi

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com - Muhibah Angklung, grup musik angklung dari Kota Bandung menggelar tur di empat kota di Australia. Tim yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar ini manggung di Melbourne, Canberra, Brisbane dan Sydney selama 12 hari.

Di Brisbane, Muhibah Angklung tampil di Queen Street, Kamis (25/1/2017). Queen Street adalah jantung kota yang juga pusat perbelanjaan yang banyak dilewati warga.

Tempat tersebut dekat alun-alun yang menjadi tempat berkumpul masyarakat Ibu Kota Negara Bagian Queensland ini.

Grup musik yang beranggotakan siswa dari 16 sekolah dan mahasiswa dari empat perguruan tinggi di Bandung ini berangkat ke Negeri Kanguru atas biaya sendiri.

Ketua Tim Maulana M Syuhada saat ditemui Kompas.com di Brisbane mengungkapkan, tim sempat mencari sponsor, namun tak kunjung didapat.

Baca juga: Melestarikan Angklung sebagai Warisan Budaya Dunia

"Kami tetap berangkat dengan biaya swadaya. Urunan," kata Maulana usai penampilan Muhibah Angklung.

Kenekatan ini, kata dia, adalah karena rasa tanggung jawab terhadap angklung. Selain juga agar anggota grup musik yang sudah sembilan bulan berlatih bisa tampil di hadapan masyarakat Australia.

Maulana menjelaskan, alat musik angklung sudah diakui Unesco sebagai warisan budaya dunia. Status tersebut bisa dicabut jika mereka yang bertanggung jawab atas angklung tak mempromosikan alat musik khas Jawa Barat itu secara berkelanjutan.

Total biaya tur Australia ini mencapai Rp 654 juta.

"Kami merasa punya tanggung jawab untuk pengakuan terhadap angklung ini," ujar Maulana.

Baca juga: 6.000 Pelajar Main Angklung di Gedung Sate

Maulana mengungkapkan, Unesco sempat mengunjungi komunitas angklung di Bandung dan bertanya ihwal perkembangan alat musik tersebut.

Di Australia, tim dibantu komunitas warga Indonesia. Di Brisbane misalnya, grup musik ini difasilitasi even organizer Synergy Indonesia Australia untuk bisa tampil di pusat kota.

EO itu lah yang mengurus perizinan ke pemerintah kota setempat. Selain itu, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Queensland juga turut membantu. Sementara untuk meminimalisasi biaya akomodasi, Maulana dan anggota tim menginap di rumah-rumah warga Indonesia di Brisbane.

"Kami bersyukur banyak yang membantu," kata Maulana.

Sebelum ke Australia, Muhibah Angklung berkeliling Eropa. Enam negara, yakni Inggris, Jerman, Perancis, Belgia, Republik Ceko dan Polandia, menjadi tempat untuk memamerkan keunikan alat musik dari bambu itu.

Saat mereka tampil di Brisbane, penampilan Muhibah Angklung disaksikan warga yang kebetulan sedang lalu lalang di Queen Street. Grup musik yang berjumlah 40 orang ini memainkan 16 lagu, di antaranya Waltzing Matilda, Obladi Oblada, Jali-Jali dan Yamko Rambe Yamko.

Tak sedikit dari penonton yang bukan warga Indonesia menikmati penampilan Muhibah Angklung. Grup musik ini tampil mengenakan pakaian adat daerah di Indonesia.

Tampak dari mereka yang menonton, merekam penampilan Muhibah Angklung.

"Kami senang bisa tampil di sini di pusat kota, disaksikan banyak orang yang bukan orang Indonesia. Karena tujuan kami adalah mempromosikan angklung kepada dunia," ujar Maulana.

Kompas TV Di Bandung Jawa Barat, ada sarana transportasi publik baru bernama "angklung" atau angkutan kota keliling Bandung. Jenis angkutan umum baru ini, dirancang untuk menarik minat warga, agar mau menggunakan sarana transportasi publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com