Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Kunjungan Jokowi ke Sri Lanka: Indonesia Akan Ekspor Gerbong Kereta

Kompas.com - 25/01/2018, 13:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka, Rabu (24/1/2018).

Pada hari ini, Kamis (25/1/2018), Presiden beserta rombongan bertolak menuju New Delhi, India, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-India. 

KTT dalam rangka memperingati 25 tahun hubungan kerja sama India dengan ASEAN tersebut akan dilanjutkan dengan plenary session yang mengusung tema "India Share Values, Common Destiny".

Kerja sama di Sri Lanka

Dari kunjungan ke Sri Lanka, Presiden Jokowi menyepakati sejumlah kerja sama dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena. 

Seluruh kerja sama itu berada di bidang perdagangan dan ekonomi. Pertama, kedua negara sepakat membentuk Free Trade Agreement (FTA). 

"Salah satunya yakni melalui pembentukan Free Trade Agreement dan saya gembira karena penjajakan FTA ini telah dimulai," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana. 

Baca juga: Terbang ke Sri Lanka, Jokowi Awali Kunjungan ke 5 Negara 

Jokowi juga meminta negosiasi FTA dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan negosiasi Trade in Goods (TIGs). Ia berharap, negosiasi tidak lebih dari dua tahun. 

Untuk memperlancar proses negosiasi, Pemerintah Indonesia dan Sri Lanka sepakat untuk membentuk kelompok kerja (Pokja) perdagangan dan investasi.

Presiden Joko Widodo saat melaksanakan kunjungan kenegaraan si Sri Lanka, Rabu (24/1/2018).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat melaksanakan kunjungan kenegaraan si Sri Lanka, Rabu (24/1/2018).

Pokja bertugas membahas sekaligus mengatasi hambatan perdagangan dan investasi serta merumuskan perundingan perjanjian perdagangan. 

Kedua, Jokowi menyatakan kesiapan salah satu BUMN, yakni PT INKA untuk mengekspor gerbong penumpang/barang ke Sri Lanka. 

Ketiga, Indonesia dan Sri Lanka sepakat untuk bekerja sama di bidang penanganan bencana dan pendidikan. Kerja sama ini digagas karena kedua negara sama-sama negara yang berpotensi tinggi dalam hal bencana.

Baca juga: Sri Lanka Bangun Perkebunan Ganja Resmi untuk Pasar Lokal dan Ekspor 

Seluruh kerja sama itu sekaligus sebagai perayaan peringatan 66 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Sri Lanka.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Sri Lanka kali ini juga bersejarah karena yang pertama kali setelah terakhir 39 tahun lalu. 

Presiden Jokowi juga menegaskan, Indonesia ingin berpartisipasi aktif dalam pembangunan infrastruktur di Sri Lanka. 

"BUMN Indonesia telah melakukan kontrak termasuk untuk pembangunan jalan layang yang menghubungkan jembatan New Kelani Bridge-Rajagiriya," ujar Jokowi. 

Perdana Menteri Sri Lanka Wickremesinghe menyambut baik keinginan Indonesia tersebut. Apalagi, anggaran negara Sri Lanka sangat terbatas. 

"Kami mendukung keinginan Indonesia, kita bisa jajaki melalui pembiayaan Publik Private Partnership," ujar Wickremesinghe. 

Kompas TVPresiden akan ke Asia Selatan mulai 24 hingga 29 Januari 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com