Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Mus dan Yap Thiam Hien Award 2017

Kompas.com - 25/01/2018, 10:00 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis yang juga Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) Zumrotin K Soesilo menilai, KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus, sangat layak menerima penghargaan Yap Thiam Hien tahun 2017.

Sebagai salah satu anggota dewan juri penghargaan bagi pejuang hak asasi manusia (HAM) itu, Zumrotin memandang sosok Gus Mus tak hanya sebagai ulama, tetapi juga pejuang HAM.

Gus Mus dinilai sebagai ulama yang memiliki keteguhan dalam membangun moralitas kemanusiaan di tengah bangsa yang beragam.

"Gus Mus bukan kiai abal-abal. ilmunya luar biasa. Ia tak pernah memanfaatkan kegaduhan untuk kepentingan satu golongan," ujar Zumrotin, saat berbicara pada malam penganugerahan Yap Thiam Hien Award 2017, di Aula Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018).

Baca juga: Profil Gus Mus, Peraih Yap Thiam Hien Award 2017

Menurut Zumrotin, Gus Mus memiliki cara tersendiri dalam memperjuangkan keadilan dan mempertahankan keberagaman.

KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus menerima penghargaan Yap Thiam Hien tahun 2017. Penghargaan diberikan dalam acara malam penganugerahan Yap Thiam Hien Award 2017 di Aula Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018). Dalam acara penganugerahan tersebut hadir Menkumham Yasonna Laoly, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief, Komisioner Komnas HAM Beka Hapsara dan Wakil Ketua Komisi Yudisial Sukma Violetta. KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus menerima penghargaan Yap Thiam Hien tahun 2017. Penghargaan diberikan dalam acara malam penganugerahan Yap Thiam Hien Award 2017 di Aula Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018). Dalam acara penganugerahan tersebut hadir Menkumham Yasonna Laoly, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief, Komisioner Komnas HAM Beka Hapsara dan Wakil Ketua Komisi Yudisial Sukma Violetta.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu memang tidak seperti aktivis HAM lainnya yang kerap turun ke jalan dalam menyampaikan pendapatnya.

Gus Mus memilih menorehkan pemikirannya melalui sajak dan puisi. Ia memilih berjuang dengan cara yang damai dan teduh.

Dalam setiap ceramahnya, Gus Mus juga selalu menekankan bahwa agama harus diletakkan sebagai sumber moralitas, keadilan, dan persaudaraan.

Ia juga menegaskan bahwa agama tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik.

Hal itu, kata Zumrotin, sangat relevan dengan situasi saat ini, di mana muncul kelompok-kelompok yang bertindak diskriminatif terhadap kelompok lainnya.

Di sisi lain, sentimen agama juga dipakai untuk kepentingan dan kekuasaan kelompok tertentu.

"Gus Mus memperjuangkan keadilan dengan cara yang damai, melalui tulisan dan puisi. Viralnya luar biasa. Tulisan Gus Mus dirindukan, sangat dirindukan, dan dibutuhkan oleh masyarakat," tutur Zumrotin.

Baca: Dunia Perlu Melihat Gus Mus

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Yap Thiam Hien, Todung Mulya Lubis, mengatakan, Gus Mus sangat menunjukkan keberpihakannya pada keberagaman.

Sikapnya selalu menghormati setiap orang dengan berbagai latar belakang agama.

Halaman:


Terkini Lainnya

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Nasional
Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Nasional
Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Nasional
Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Nasional
Jika Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PDI-P Dinilai Tak Punya Nilai Jual

Jika Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PDI-P Dinilai Tak Punya Nilai Jual

Nasional
Gerindra: Pertemuan Prabowo-Megawati Sedang Cocokkan Waktu, Tidak Lama Lagi...

Gerindra: Pertemuan Prabowo-Megawati Sedang Cocokkan Waktu, Tidak Lama Lagi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com