“Saya banyak mondok di pesantren. Para kiai dan guru saya mengajarkan bahwa Indonesia itu rumahmu. Ya saya jaga rumah saya,” ucapnya.
Gus Mus merupakan ulama pertama yang menerima penghargaan bagi pejuang HAM, Yap Thiam Hien award.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu dinilai sebagai sosok ulama yang memiliki keteguhan dalam membangun moralitas kemanusiaan di tengah bangsa yang beragam.
Baca juga: Gus Mus, Kiai Pertama Peraih Penghargaan Yap Thiam Hien
Gus Mus dilahirkan di Rembang , 10 Agustus 1944. Ia dibesarkan dalam keluarga yang patriotis, intelek, dan progresif.
Dikutip dari laman situs gusmus.net, Kakeknya, H. Zaenal Mustofa, adalah seorang saudagar ternama yang dikenal sangat menyayangi ulama.
Sehari-hari, Gus Mus mengasuh pondok pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, yang didirikan oleh ayahnya, KH. Bisri Mustofa, pada 1955.
Sejak muda, Gus Mus mempunyai kebiasaan menulis sajak. Ia suka membaca sejak masa kanak-kanak. Tulisannya sejak remaja sudah banyak dimuat berbagai media massa, termasuk Harian Kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.