Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahnil Anzar: Saya Akan Lebih Keras Awasi Kinerja Polisi

Kompas.com - 24/01/2018, 12:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan akan terus mengawasi kinerja kepolisian dalam penuntasan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Ia memastikan, panggilan pemeriksaan yang dilakukan kepolisian terhadapnya tidak akan membuatnya takut.

"Bila harapannya saya takut mengkritik karena nanti bisa dipanggil lagi dan bisa dikriminalisasi, dan stop mengkritik, tidak sama sekali," kata Dahnil kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2018).

"Saya akan lebih keras mengawasi kinerja Polisi, karena saya sayang dan ingin polisi lebih baik, dan bisa dipercaya oleh masyarakat. Karena terang saat ini ada distrust terhadap polisi," tambah dia.

(Baca juga : Dahnil Azhar: Saya Pesimistis Polisi Mau Menuntaskan Kasus Novel)

Dahnil mengaku memiliki solusi untuk membantu polisi mengungkap kasus penyiraman Novel Baswedan yang hingga 288 hari belum juga terungkap.

Ia menyarankan polisi ikut mendorong Presiden Joko Widodo untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

"TGPF yang beranggotakan tokoh-tokoh yang berani, independent, dapat dipercaya dan memiliki komitmen tinggi terhadap perlawanan korupsi dan HAM," kata dia.

(Baca juga : Polisi: Pernyataan Dahnil soal Kasus Novel Hanya Asumsi Pribadi)

Dahnil sebelumnya memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Senin (22/1/2018). Ia diperiksa sebagai saksi kasus penyerangan terhadap Novel.

Namun, menurut Dahnil, ternyata panggilan tersebut dilakukan hanya karena ia mengkritik kepolisian.

"Saya mengkritik polisi. Pesimistis dengan Polisi terkait dengan penanganan kasus Novel Baswedan. Kemudian, karena kritik saya tersebut, saya dipanggil, diperiksa sebagai saksi," kata Dahnil

"Kemudian Polisi bilang, 'Dahnil tidak punya fakta cuma asumsi dan pendapat pribadi saja', ini yang bagi saya lucu, seolah mau membangun framing. Jadi fokus saja pada mengejar mereka-mereka yang diduga sebagai pelaku, dan tetap terbuka dengan berbagai kritik," tambah dia.

(baca: Ini Sketsa Dua Wajah yang Diduga Pelaku Penyiraman Novel Baswedan)

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Dahnil tak memberikan informasi kepada penyidik.

Ia hanya menyampaikan kritik kepada polisi mengenai lambatnya penanganan kasus ini.

Kompas TV 2 Sketsa dari wajah terduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan telah disebar ke seluruh kantor polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com