JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhulkam) Wiranto mengaku sikapnya tetap konsisten meski kini Partai Hanura memiliki dua kepengurusan.
Pasca Munaslub yang dihadiri DPD dan 401 DPC kemarin, kepengurusan Hanura terbentuk dan dipimpin oleh Marsekal (Purn) Daryatmo. Padahal, di sisi lain sudah ada pengurus Hanura yang dipimpin oleh Osman Sapta Orang (OSO).
"Saya konsisten mengatakan bahwa kami akan melakukan pendekatan-pendekatan yang benar," ujar Wiranto yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura di Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Baca juga : Sekjen Hanura Sudding Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pemalsuan
Dalam beberapa kesempatan, Wiranto mengatakan bahwa dirinya akan berupaya menyeselaikan konflik di Hanura dengan cara-cara elegan.
Menurut dia, upaya tersebut tetap berjalan meski konflik antara Hanura kubu OSO dan Daryatmo meruncing. Bahkan, ada tudingan kalau OSO telah menyelewengkan uang partai Rp 200 miliar.
Baca juga : Sebelum Daftar ke Kemenkumham, Hanura kubu Daryatmo Minta Restu Wiranto
Tudingan itu sudah dibantah tegas oleh kubu OSO dan menilai hal itu hanya alasan-alasan untuk memenangkan OSO sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
Wiranto sebagai pendiri Hanura ingin agar konflik di internal partai segera tuntas. Bila tak kunjung selesai, maka dikhawatirkan akan mengganggu persiapan Partai Hanura bertarung di Pilkada 2018 Dan Pemilu 2019.
Hubungan dengan OSO
Wiranto mengatakan bahwa dualisme kepengurusan Partai Hanura tidak membuat hubungannya dengan OSO retak. Ia mengaku hubungnya dengan OSO baik-baik saja.
Kemarin, Wiranto mengirim pesan WhatsApp kepada salah satu pengurus Hanura kubu Daryatmo. Dalam pesannya itu, Wiranto mengaku legawa dan mendukung Hanura dipimpin oleh orang-orang yang berkualitas.
Padahal sebelumnya Wiranto mengatakan tidak menghendaki adanya Munaslub di Hanura.
Pesan tersebut diyakini oleh kubu Daryatmo sebagai bentuk dukungan Wiranto kepada pergantian kepemimpinan Hanura.
Namun kubu OSO, mempertanyakan pesan WhatsApp tersebut dan hanya dinilai klaim semata kubu Daryatmo.