Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Hanura Dinilai Cepat Selesai jika Wiranto Turun Tangan

Kompas.com - 19/01/2018, 15:40 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai bahwa polemik yang melanda Partai Hanura saat ini akan mudah diselesaikan jika Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto berpihak ke salah satu kubu.

Partai Hanura saat ini terbelah menjadi dua kubu, yakni Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) versus Ketua Umum Daryatmo.

"Ini selesai pada saat Wiranto berpihak ke salah satu kubu. Jadi salah satu cara meredam konflik ini adalah Wiranto turun tangan," kata Hendri kepada Kompas.com, Jumat (19/1/2018).

Menurut Hendri, jika Wiranto berpihak ke salah satu kubu, maka akan mudah bagi dia untuk melobi Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly untuk menerbitkan SK kepengurusan partai yang didukungnya. 

Apalagi, Wiranto masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

(Baca juga: Soal Munaslub, Wiranto Bilang Pemilik Hanura Ingin Perubahan)

Saat ini, kepengurusan Partai Hanura yang dinilai sah oleh Kemenkumham adalah kubu OSO. Oesman Sapat mengantongi SK Menteri Hukum dan HAM tentang restrukturisasi, reposisi dan revitalisasi pengurus DPP Partai Hanura masa bakti tahun 2015-2020.

"Wiranto akan mudah bicara ke Yasonna dan menyelesaikan itu," ucap Hendri.

Hendri pun menjelaskan argumentasi penilaiannya. Menurut dia, polemik Partai Hanura gampang disudahi lantaran partai yang didirikan pada 2006 lalu itu adalah tipikal partai yang masih punya tokoh sentral, yakni Wiranto.

"Hanura ini kan punya tokoh sentral. Enggak akan lama kisruh parpol yang masih punya tokoh sentral," kata Hendri.

(Baca juga: Sebelum Daftar ke Kemenkumham, Hanura kubu Daryatmo Minta Restu Wiranto)

Ia pun memprediksi akhir dari polemik Partai Hanura tak akan jauh berbeda seperti polemik Partai Demokrat. Saat itu, polemik terjadi antara kubu Susilo Bambang Yudhoyono melawan Anas Urbaningrum.

"Ini akhirnya seperti Demokrat saja, SBY yang menang," ucap Hendri.

Hendri pun menambahkan, akan mudah bagi Wiranto untuk meredam OSO jika kemudian lebih mendukung kubu Daryatmo.

"Bagaimana cara meredam OSO? Wiranto pasti paham caranya, waktu Hari Tanoe saja Wiranto bisa kok," tutur dia.

Kompas TV Wiranto menyatakan munaslub yang digelar kubu Sudding tak bisa dihindari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com