JAKARTA, KOMPAS.com — Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengajak pegawai PT Jasa Marga untuk mengadakan rapat pada malam hari.
Setelah bertemu, ternyata auditor BPK mengajak pegawai Jasa Marga untuk bersenang-senang di tempat hiburan malam.
Hal itu diungkapkan sejumlah pegawai Jasa Marga dan pegawai perusahaan kontraktor saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Mereka bersaksi untuk terdakwa Setia Budi, selaku General Manager PT Jasa Marga cabang Purbaleunyi.
"Saat itu kami rapat untuk menyiapkan data jawaban atas temuan BPK. Sore hari, saya lupa pukul 15.00 atau 16.00, Pak Saga ditelepon tim BPK. Lalu telepon di-loudspeaker, adanya permintan rapat malam," kata Suhendro, pegawai PT Marga Maju Mapan.
Baca juga: Auditor BPK yang Terima Harley dari Pejabat Jasa Marga Segera Diadili
PT Marga Maju Mapan merupakan salah satu kontraktor yang mengerjakan proyek yang dilaksanakan PT Jasa Marga.
Proyek itu salah satunya pekerjaan scrapping, filling, overlay, dan rekonstruksi perkerasan pada ruas Tol Cipularang-Purbaleunyi.
Suhendro mengaku, pada awalnya ia tidak memahami maksud permintaan rapat pada malam hari itu.
Belakangan, dia mengetahui bahwa yang dimaksud auditor BPK adalah hiburan malam.
"Saya tanya, bahwa rapat malam itu karaoke," kata Suhendro.
Permintaan auditor BPK untuk menikmati hiburan malam itu juga diakui Saga Hayyu Suyanto Putra selaku Deputy GM Maintenance Service Management PT Jasa Marga.
Baca juga: GM Jasa Marga Purbaleunyi Didakwa Beri Harley Davidson untuk Auditor BPK
Menurut Saga, pada sore harinya dilakukan rapat di kantor pusat PT Jasa Marga untuk mengklarifikasi temuan BPK.
"Saya lihat mereka fokusnya bukan ke situ. Posisi kami jelang zuhur, kelihatannya teman-teman mitra menjelaskan dalam suasana yang sudah tidak kondusif," kata Saga.
Menurut para saksi, saat itu ada lima orang dari pihak Jasa Marga. Sementara dari pihak auditor BPK ada tujuh orang.
Auditor BPK yang ikut pada saat itu adalah Sigit Yugoharto, Epi Sopian, Roy Steven, Imam Sutaya, Bernat S Turnit, Andry Yustono, dan Kurnia Setiawan Sutarto.
Mereka kemudian diajak ke sebuah tempat karaoke di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat. Menurut Saga, tempat tersebut telah dipesan lebih dulu oleh auditor BPK.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.