Jelang pengumuman reshuffle kabinet jilid II, Idrus pun sudah mendapatkan sinyal mengenai hal ini.
"Sinyalnya saya masih tetap jadi Sekjen Golkar," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Baca juga: Idrus Marham: Sinyalnya Saya Tetap Jadi Sekjen Golkar
Benar saja, keesokan harinya, perombakan kabinet diumumkan. Tak ada Idrus Marham dari 13 menteri yang diperkenalkan Jokowi di Halaman Tengah Istana Negara.
Jokowi hanya memilih satu nama dari Golkar, yakni Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian.
De javu
Awal Januari 2018, isu reshuffle kabinet kembali merebak. Isu ini muncul karena Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa maju dalam Pilkada Jawa Timur.
Selain itu, Airlangga Hartarto juga baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Sebagian pihak menilai, Airlangga yang merangkap jabatan harus diganti karena menyalahi komitmen awal yang disampaikan Jokowi.
Di tengah merebaknya isu reshuffle kabinet jilid III, Idrus kembali dipanggil "Pak Menteri". Kali ini oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Dikutip dari Tribunnews.com, kejadian tersebut bermula saat Idrus melayani wawancara media usai menyambangi ruang pimpinan di Lantai 4 Gedung Nusantara III DPR.
Tiba-tiba, dari arah luar gedung, Fadli Zon menghampiri Idrus yang sedang dikerumuni wartawan. Menyadari ada koleganya yang datang, Idrus kemudian menyela sesi wawancara.
"Sebentar saya sapa dulu teman saya," kata Idrus sambil menyalami Fadli Zon.
Mendapat sambutan hangat, Fadli kemudian menimpalinya.
"Eh ada Pak Menteri. Pak menteri nih," kata Fadli sambil tertawa.
Terkabul
Kali ini, panggilan "Pak Menteri" kepada Idrus benar-benar terwujud. Enam hari setelah kejadian itu, Idrus akhirnya benar-benar resmi dilantik Jokowi sebagai Menteri Sosial.
Usai pelantikan, Idrus kembali dipanggil Pak Menteri oleh para pejabat hingga wartawan yang hadir di Istana. Kali ini, benar-benar sudah jadi "Pak Menteri".