Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Konkret dalam Promosi Toleransi dan Jamin Kebebasan Beragama

Kompas.com - 15/01/2018, 20:19 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta segera mengambil langkah untuk menekan tingginya angka peristiwa pelarangan kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB) di Indonesia.

"Harus ambil langkah konkret yang strategis dalam memimpin promosi toleransi dan jaminan atas hak kebebasan beragama/berkeyakinan melalui agenda-agenda terobosan," ujar peneliti Setara Institute, Halili di kantornya, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Caranya, menurut Halili, dengan merespons konsolidasi kelompok-kelompok intoleran dengan penegakan hukum dan konstitusi.

Tak cuma itu, pemerintah juga harus mencegah berulangnya tindakan-tindakan pelanggaran terhadap kebebasan beragama/berkeyakinan dan pelanggaran hak-hak minoritas.

(Baca juga: Jokowi: Pemerintah Tak Akan Toleransi Radikalisme, Apa Pun Organisasinya)

Ini termasuk tidak memberikan toleransi atau zero tolerance terhadap segala tindakan yang bertentangan dengan Bhinneka Tunggal Ika, yang merongrong Pancasila serta Konstitusi RI.

"Pemerintah harus memposisikan aparatnya, khsususnya kepolisian dan pemerintah daerah sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum, perlindungan seluruh warga dan pembela dasar dan konstitusi negara," kata Halili.

Presiden Joko Widodo diminta untuk menginstruksikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk membuat standard operating procedure penanganan kasus pelanggaran KBB.

"Juga membangun kapasitas perspektif HAM anggota Polri dalam isu kebebasan beragama dan keyakinan," ucap Halili.

"Dengan kapasitas itu polisi tidak akan gegabah menangani pelaporan penistaan agama atau tokoh agama dari kelompok-kelompok intoleran," kata dia.

Kompas TV Potret kehangatan dan toleransi antarumat beragama terlihat di sejumlah daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com