Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ongkos Pemilu Mahal, Gerindra Ungkit Usul Pilkada Lewat DPRD

Kompas.com - 13/01/2018, 13:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Bidang Hukum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut sistem pilkada langsung mau tidak mau memang membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk modal kampanye hingga membayar saksi di tempat pemungutan suara.

Sampai saat ini, lanjut dia, belum ada solusi nyata yang diambil untuk bisa mempermudah ongkos politik.

"Itu lah kenapa dulu kami Gerindra usulkan pemilihan kepala daerah lewat DPRD, tapi ditolak, lewat Perppu," kata Habiburokhman dalam sebuah diskusi Jakarta, Sabtu (13/1/2018). 

(Baca juga : Waketum Gerindra Nilai Wajar jika La Nyalla Diminta Rp 40 Miliar oleh Prabowo)

Usul mengubah sistem pilkada dari dipilih langsung oleh rakyat menjadi diwakilkan lewat DPRD pernah diusulkan Gerindra dan beberapa partai lain pada akhir masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Usul ini sudah gol di dalam rapat paripurna DPR. Namun, karena protes keras publik, SBY akhirnya mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang yang kembali membuat pilkada dipilih langsung oleh rakyat.

(baca: Batalkan Pilkada Tak Langsung, Presiden SBY Terbitkan 2 Perppu!)

"Akhirnya kita tidak ada solusi untuk mengatasi high cost politik," kata Habiburokhman.

Akibat biaya politik yang tinggi, lanjut dia, otomatis setiap calon yang ingin bertarung dalam pilkada harus mengantongi biaya yang besar.

Oleh karena itu, ia menilai wajar apabila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanyakan kepada calon yang diusung soal kesiapan pembiayaan.

Baca juga : La Nyalla Kesal Dimaki Prabowo soal Uang Rp 40 M, Fadli Zon Sebut Miskomunikasi)

Termasuk kepada La Nyalla Mattalitti, yang semula akan diusung Partai Gerindra di Pilgub Jatim.

La Nyalla sebelumnya mengeluh diminta uang Rp 40 Miliar oleh Prabowo untuk pembiayaan saksi di TPS.

Habiburokhman menegaskan, Prabowo hanya bertanya soal kesiapan La Nyalla menghadapi pertarungan politik, bukan meminta mahar.

"Bukan permintaan, hanya menanyakan siap enggak? Karena faktanya kita perlu saksi, saksi perlu biaya," ucap Habiburokhman.

Kompas TV Lontaran mengejutkan disampaikan La Nyalla yang mengatakan ada permintaan 40 miliar rupiah untuk Partai Gerindra saat ingin mencalonkan lewat partai tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com