JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur akan memperebutkan 3.874.006 suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pasangan pertama, Esthon Leyloh Foenay dan Christian Rotok yang diusung Gerindra dan PAN. Pasangan kedua, Benny Kabur Harman dan Benny Alexander Litelnoni yang diusung Demokrat, PKPI dan PKS.
Pasangan ketiga, Marianus Sae dan Emelia Julia Nomleni yang diusung PDI Perjuangan dan PKB. Pasangan terakhir, Victor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi yang diusung Golkar, Nasdem dan Hanura.
Sebelumnya pasangan AKBP Christofel Bagaisar dan Blasius Bobsen Nahak sempat menyerahkan syarat dukungan untuk maju. Tetapi karena syarat dukungan yang diminta, yakni sebanyak 272.300 pendukung dan tersebar di 12 kabupaten/kota, tidak terpenuhi, maka KPUD Provinsi NTT menyatakan pasangan ini gugur.
Boleh dibilang, keempat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur ini merupakan bintang di NTT. Maka sah jika dikatakan Pilkada 2018 di NTT merupakan perangnya para bintang.
Peta dukungan parpol
Jika dilihat berdasarkan jumlah kursi partai politik pengusung, pasangan Victor Laiskodat dan Josef Nae Soi adalah yang paling banyak mendapatkan dukungan. Keduanya diusung Golkar 11 kursi, Nasdem 8 kursi dan Hanura 5 kursi. Total, 24 kursi atau setara dengan 786.699 suara.
Pasangan yang memiliki dukungan kursi terbesar kedua, yakni Marianus Sae dan Emelia Julia Nomleni. Keduanya diusung PDI Perjuangan 10 kursi dan PKB 5 kursi. Total, 15 kursi.
Baca juga : Inilah Daftar 43 Pasangan Calon Gubernur dan Bupati di NTT
Sementara, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur lainnya didukung masing-masing 13 suara partai politik.
Esthon Leyloh Foenay dan Christian Rotok diusung Gerindra 8 kursi dan PAN 5 kursi. Pasangan Benny Kabur Harman dan Benny Alexander Litelnoni diusung Demokrat 8 kursi, PKPI 3 kursi dan PKS 2 kursi.
Rekam jejak tokoh
Esthon Leyloh Foenay lahir di Kupang, 3 Agustus 1950. Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTT itu mengawali kariernya sebagai tenaga honorer di Pemerintah Provinsi NTT.
Ia kemudian menempuh studi Strata 1 Fakultas Peternakan (Fapet) Undana tahun 1979 dan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada Setda Provinsi NTT sejak tahun 1976.
Eshton pernah maju di dalam Cagub NTT periode 2003-2008, tapi kalah oleh pasangan Piet Tallo-Frans Lebu Raya. Tahun 2008, ia menjadi calon wakil gubernur mendampingi Frans Lebu Raya dan menang dalam Pilkada itu.
Pasangan Eshton, Christian Rotok adalah mantan Bupati Manggarai selama dua periode, yakni 2005-2010 dan 2010-2015. Christian disebut-sebut sebagai kepala daerah yang cukup berhasil membuka Kabupaten Manggarai dari keterisolasian.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.