Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Seputar Pilkada NTT: Perang Bintang

Kompas.com - 12/01/2018, 18:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Kompas TV Sejumlah pengurus DPC PDI Perjuangan Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur mengundurkan diri.

Sosok Benny Kabur Harman cukup dikenal di tingkat nasional. Ia telah malang melintang sebagai praktisi hukum dan politikus.

Baca juga : Penuhi Persyaratan KPU, 4 Paslon Gubernur NTT Lolos ke Tahap Berikut

Pendidikan awal kebanyakan ia jalani di kampung halaman. Selepas SMA tahun 1987, ia merantau ke Malang dan menempuh pendidikan Strata 1 di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Ia kemudian melanjutkan Magister Hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta tahun 1997. Pendidikan terakhirnya dijalani tahun 2006, yakni Doktor di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Saat ini pria asal Pulau Flores tersebut menduduki posisi sebagai anggota Komisi II DPR RI. Ia juga merupakan anggota Fraksi Partai Demokrat.

Pasangan Benny, Benny Alexander Litelnoni adalah pria asal Niki-niki, Amanuban Tengah, Timor Tengah Selatan, NTT, 5 Agustus 1956. Saat ini, ia masih menjabat Wakil Gubernur NTT sejak 16 Juli 2013 mendampingi gubernur Frans Lebu Raya.

Alexander pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Timor Tengah Selatan yang mendampingi bupati Paul Victor Roland Mella sejak 6 Maret 2009 hingga 16 Juli 2013.

Nama Marianus Sae pernah menghebohkan jagad pemberitaan, 2013 silam. Ia yang saat itu menjabat Bupati Ngada memblokir bandara dengan penerjunan personel Satpol PP karena manajemen maskapai penerbangan yang dinilainya buruk.

Pria kelahiran Kampung Bobajo, Mangulewa, Golewa, Ngada, NTT, 8 Mei 1962 itu memiliki riwayat pendidikan awal yang memprihatinkan. Saat SMP, ia terpaksa putus sekolah selama empat tahun karena himpitan ekonomi.

Selama itu, Marianus bekerja serabutan, mulai dari bertani, menjadi joki pacuan kuda, pekerja batu bata dan lain-lain.

Namun berkat kerja kerasnya, ia bisa melanjutkan sekolah hingga ke tingkat universitas. Ia berkuliah di Universitas Nusa Cendana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Administrasi Pendidikan tahun 1985 dan kemudian sukses sebagai pengusaha sekaligus aktivis.

Sementara, pasangan Marianus, Emelia Julia Nomleni terbilang sosok yang kurang dikenal di jagad politik tanah NTT. Ia tercatat pernah menjadi anggota DPRD NTT periode 2009-2014. Namun, setelah itu kader PDI Perjuangan itu tidak lagi terdengar sepak terjangnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dalam sebuah pemberitaan menyebut, memilih Emelia lantaran sosoknya yang sederhana, rapih, tekun dan berbakti kepada masyarakat kecil. Karakter keibuan itu yang membuat Megawati kepincut dengan Emelia.

Viktor Bungtilu Laiskodat juga merupakan sosok yang dikenal publik secara nasional. Saat ini, ia menjabat anggota DPR RI dari Partai NasDem dan ditunjuk menjadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI.

Namun, Viktor juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar, yakni pada periode 2004-2009.

Nama pria yang juga pernah berkecimpung di dunia hukum tersebut semakin dikenal setelah berpidato di daerah pemilihannya saat reses, 2017 lalu. Pernyataannya mengenai bagaimana masyarakat NTT seharusnya menyikapi isu khilafah itu dinilai kontroversial.

Sementara pasangan Viktor Laiskodat, Josef Adreanus Nae Soi adalah politikus Golkar. Pria kelahiran Mataloko, Flores, NTT, 22 September 1952 itu adalah anggota DPR RI periode 2004-2009, yang dilanjutkan hingga 2014.

Josef mengawali kariernya sebagai akademisi. Ia diketahui pernah berprofesi sebagai guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Maumere Flores mulai tahun 1970 hingga tahun 1972. Setelah itu, ia menjadi dosen Altri Kehakiman Jakarta. Ia pun melanjutkan pekerjaannya menjadi Pembantu Direktur III Altri Kehakiman Jakarta yang dijalaninya mulai tahun 2000 hingga tahun 2005.

Ia mulai beralih ke dunia politik usai diajak politikus Golkar Akbar Tandjung. Kariernya di bawah naungan partai pohon beringin itu perlahan-lahan juga menanjak. Ia tercatat sebagai pengurus DPP Partai Golkar dari tahun 1998 hingga pada tahun 2005. Setelah itu ia menjadi Pokja DPP Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com