JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga pasangan bakal calon kepala daerah muncul dalam kontestasi Pilkada Sumatera Utara (Sumut). Mereka adalah Djarot Saful Hidayat-Sihar Sitorus, JR Saragih-Ance Selian, dan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.
Berbagai fakta menarik pun muncul, berikut faktanya:
1. Mantan Gubernur vs Mantan Polisi Militer vs Mantan Pangkostrad
Djarot Saiful Hidayat, tokoh PDIP yang sudah makan asam garam dalam kancah politik dan birokrasi daerah.
Sebelum maju di Pilkada Sumut, Djarot punya rekam jejak yang panjang. Ia berpengalaman sebagai Wali Kota Blitar, Wakil Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pria kelahiran Magelang, 6 Juli 1962 itu akan bertarung dengan Jopinus Ramli (JR) Saragih, Bupati Kabupaten Simalungun selama dua periode dan Edy Rahmayadi.
Dari latar belakangnya, JR Saragih adalah bekas seorang militer. Ia tercatat sempat menjadi personel elite Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Selain itu kader Demokrat itu juga sempat menjabat sebagai Komandan Subdenpom Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) Purwakarta, Jawa Barat.
Namun, bukan hanya JR Saragih saja yang punya latar belakang militer. Calon Gubernur Sumut terakhir, Edy Rahmayadi, adalah mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Meski sudah mengajukan pengunduran diri, Edy tercatat masih aktif sebagai Pangkostrad sebab belum ada pergantian kepemimpinan.
Lantaran hal ini pula, Edy mendapatkan kritik tajam publik karena UU TNI jelas menyatakan bahwa TNI aktif dilarang berpolitik.
2. Gila Bola hingga Gila Otomotif
Para bakal calon Wakil Gubernur Sumut yang maju di Pilkada 2018 memilik latar belakang yang unik.
Sihar Sitorus, pendamping Djarot misalnya, adalah tokoh yang gila bola. Anak Medan ini bahkan tak segan menggelontorkan dana untuk PSMS Medan, klub kebanggaan masyarakat Medan.
Selain itu, pria lulusan Universitas of Arizona ini juga sempat menjabat sebagai Komite Eksekutif PSSI. Ia pula banyak menuangkan ide-ide untuk sepak bola nasional.