Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marcus Mekeng Mengaku Ditanya Penyidik Soal Tugasnya di Banggar

Kompas.com - 11/01/2018, 16:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR Melchias Marcus Mekeng selesai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.

Mekeng diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan kasus e-KTP dengan tersangka anggota DPR Markus Nari.

Selesai pemeriksaan, Mekeng mengaku ditanya penyidik seputar tugas dan tanggung jawabnya saat menjabat menjadi Ketua Banggar.

"Kita ditanya lagi tugas dan tanggungjawab saya sebagai mantan Ketua Badan Anggaran. Saya sudah jelaskan sesuai undang-undang yang mengatur itu kan," kata Mekeng, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Dia mengaku tidak ada yang spesial pada pemeriksaannya hari ini. Dia juga mengaku tak mengetahui peran Markus Nari dalam kasus yang merugikan negara Rp 2,3 triliun tersebut.

Markus Nari sebelumnya diduga berperan dalam memuluskan pembahasan dan penambahan anggaran e-KTP.

"Saya kan enggak satu komisi sama dia, jadi saya enggak tahu," ujar Mekeng.

(Baca juga: Setya Novanto Ajukan Diri Menjadi Justice Collaborator Kasus e-KTP)

Sehingga, dia mengklaim tidak pernah berhubungan dengan Markus Nari. "Enggak pernah," ujar Mekeng.

Dia tidak menjawab saat ditanya soal kucuran dana 1,4 juta dollar AS yang diduga diterimanya dalam kasus ini.

Saat ditanya soal penambahan anggaran dalam proyek e-KTP, Mekeng terus berlari ke mobil yang menjemputnya.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, yang didalami dalam pemeriksaan Mekeng ini yakni peran yang bersangkutan selaku Ketua Banggar saat proyek e-KTP itu berlangsung.

"Kalau di badan anggaran tentu kita lihat posisi dan peran mereka di badan anggaran tersebut sampai anggaran KTP elektronik itu disetujui, baik disetujui untuk tahap pertama, atau pun penambahan dalam ruang lingkup kasus yang kita sidik dengan tersangka MN ini," ujar Febri.

"Itu yang kita dalami lebih lanjut dan juga peristiwa-peristiwa lainya yang relevan," tambah dia.

Kompas TV Muhammad Nazaruddin buka-bukaan dalam sidang kasus dugaan korupsi KTP elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com