JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik money changer Yulihira mengakui pernah menerima transfer uang 2,6 juta dollar Amerika Serikat dari perusahaan Biomorf Mauritius.
Uang itu selanjutnya diteruskan ke keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi.
Hal itu dikatakan Yulihira, pemilik perusahaan money changer saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (11/1/2018). Yulihira bersaksi untuk terdakwa Setya Novanto.
"Akhirnya saya tahu sewaktu dipanggil KPK, itu dari Biomorf," kata Yulihira kepada majelis hakim.
Menurut Yulihira, rekening miliknya di UOB Bank di Singapura pernah mendapat kiriman uang dari Biomorf Mauritius.
Dalam keterangan, pengiriman uang itu dicatat sebagai pembayaran software development.
Padahal, Yulihira tidak pernah melakukan pembelian software dengan Biomorf Mauritius.
(Baca juga: Keponakan Novanto Gunakan Money Changer untuk Terima Uang dari Luar Negeri)
Perusahaan Biomorf Mauritius adalah perusahaan asing yang menjadi salah satu penyedia produk biometrik merek L-1.
Produk tersebut digunakan dalam proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Perwakilan perusahaan Biomorf tersebut adalah Johannes Marliem. Dalam fakta sidang sebelumnya, Marliem merupakan salah satu pengusaha yang memberikan uang kepada Setya Novanto.
Dalam persidangan, Yulihira mengakui bahwa transfer uang itu merupakan barter mata uang dollar AS dengan rekan sesama money changer, bernama Riswan.
Pengiriman uang itu atas permintaan keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi.