JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur mendaftar ke KPU Provinsi Jawa Barat dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
Seluruh pasangan tersebut maju memakai kendaraan parpol atau tidak ada yang menempuh jalur independen.
Berikut fakta seputar Pilkada Jabar.
1. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi
Pasangan ini diusung koalisi Partai Demokrat (12 kursi DPRD Provinsi) dan Golkar (17 kursi DPRD Provinsi). Total 29 kursi DPRD.
Deddy Mizwar berlatar belakang aktor senior. Ia kini menjabat Wakil Gubernur Jabar mendampingi Ahmad Heryawan.
Ketika Pilkada Jabar 2013, Deddy tidak berstatus kader parpol. Kini ia menjadi kader Demokrat.
Dedi Mulyadi menjabat Bupati Purwakarta sejak 2008 hingga saat ini. Sebelum jadi Bupati, Dedi menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dan menjadi Wakil Bupati Purwakarta pada periode (2003-2008)
Di Golkar, ia menjabat Ketua DPD Provinsi Jabar sejak 2016.
2. Sudrajat-Ahmad Syaikhu
Pasangan ini diusung koalisi Gerindra (11 kursi DPRD), PKS (12 kursi DPRD) dan PAN (4 kursi DPRD). Total 27 kursi DPRD.
Sudrajat adalah pensiunan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal. Nama Sudrajat pertama kali diusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Sudrajat pernah menjabat Atase Pertahanan KBRI London di Inggris (1994-1997) serta Atase Pertahanan KBRI Washington di Amerika Serikat (1997-1998).
Terakhir, ia menjabat Duta Besar RI untuk Tiongkok pada 2005 hingga 2009.
Ahmad Syaikhu kini menjabat Wakil Wali Kota Bekasi. Sebelumnya, Ahmad Syaikhu merupakan anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi PKS.
3. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum
Pasangan ini diusung koalisi Partai Nasdem (5 kursi DPRD), PKB (7 kursi DPRD), PPP (4 kursi DPRD) dan Hanura (3 kursi DPRD). Total 24 kursi DPRD.
Ridwan Kamil kini menjabat Wali Kota Bandung sejak 2013. Ia adalah seorang arsitek nonparpol.
Uu Ruzhanul adalah Bupati Tasikmalaya. Ia menang pada Pilkada 2011.
Pada Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2016, pasangan UU Ruzhanul Ulum-Ade Sugianto merupakan calon tunggal.
Mereka terpilih kembali dengan mekanisme pemungutan suara setuju atau tidak setuju.
4. TB Hasanudin-Anton Charliyan
Pasangan ini hanya diusung PDI Perjuangan (20 kursi DPRD). Hanya PDI-P yang bisa mengusung sendiri pasangan calon tanpa koalisi.
TB Hasanudin adalah purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Mayjen. Di TNI, jabatan terakhirnya adalah sekretaris militer presiden.
Setelah itu, ia menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dan periode 2014 hingga sekarang dari Fraksi PDI Perjuangan.
Anton Charliyan adalah perwira tinggi Polri dengan pangkat Irjen. Ia pernah menjabat Kadiv Humas Polri, Kapolda Sulawesi Selatan, Kapolda Jabar.
Ketika hendak maju di Pilkada Jabar, ia dimutasi sebagai Wakalemdiklat Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.