Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Seputar Pilkada Jawa Barat

Kompas.com - 11/01/2018, 11:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur mendaftar ke KPU Provinsi Jawa Barat dalam Pilkada Jawa Barat 2018.

Seluruh pasangan tersebut maju memakai kendaraan parpol atau tidak ada yang menempuh jalur independen.

Berikut fakta seputar Pilkada Jabar.

Dedi Mulyadi dan Deddy MizwarKOMPAS.com/Putra Prima Perdana. Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar

1. Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi

Pasangan ini diusung koalisi Partai Demokrat (12 kursi DPRD Provinsi) dan Golkar (17 kursi DPRD Provinsi). Total 29 kursi DPRD.

Deddy Mizwar berlatar belakang aktor senior. Ia kini menjabat Wakil Gubernur Jabar mendampingi Ahmad Heryawan.

Ketika Pilkada Jabar 2013, Deddy tidak berstatus kader parpol. Kini ia menjadi kader Demokrat.

Dedi Mulyadi menjabat Bupati Purwakarta sejak 2008 hingga saat ini. Sebelum jadi Bupati, Dedi menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dan menjadi Wakil Bupati Purwakarta pada periode (2003-2008)

Di Golkar, ia menjabat Ketua DPD Provinsi Jabar sejak 2016.


Bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera untuk Jawa Barat, Sudrajat (kiri) dan Ahmad Syaikhu (kanan) berpose usai pengumuman pencalonan di Kantor DPP PKS, Jakarta,Rabu (27/12). PKS berkoalisi dengan Gerindra dan PAN mengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu untuk Pilgub Jawa Barat, mantan Menteri ESDM Sudirman Said untuk Pilgub Jawa Tengah, Letjen Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah untuk Pilgub Sumatera Utara, Isran Noor dan Hadi Mulyadi untuk Pilgub Kalimantan Timur, dan Muhamad Kasuba dan Majid Husen untuk Pilgub Maluku Utara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/17.PUSPA PERWITASARI Bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera untuk Jawa Barat, Sudrajat (kiri) dan Ahmad Syaikhu (kanan) berpose usai pengumuman pencalonan di Kantor DPP PKS, Jakarta,Rabu (27/12). PKS berkoalisi dengan Gerindra dan PAN mengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu untuk Pilgub Jawa Barat, mantan Menteri ESDM Sudirman Said untuk Pilgub Jawa Tengah, Letjen Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah untuk Pilgub Sumatera Utara, Isran Noor dan Hadi Mulyadi untuk Pilgub Kalimantan Timur, dan Muhamad Kasuba dan Majid Husen untuk Pilgub Maluku Utara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/17.

2. Sudrajat-Ahmad Syaikhu

Pasangan ini diusung koalisi Gerindra (11 kursi DPRD), PKS (12 kursi DPRD) dan PAN (4 kursi DPRD). Total 27 kursi DPRD.

Sudrajat adalah pensiunan TNI dengan pangkat terakhir mayor jenderal. Nama Sudrajat pertama kali diusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Sudrajat pernah menjabat Atase Pertahanan KBRI London di Inggris (1994-1997) serta Atase Pertahanan KBRI Washington di Amerika Serikat (1997-1998).

Terakhir, ia menjabat Duta Besar RI untuk Tiongkok pada 2005 hingga 2009.

Ahmad Syaikhu kini menjabat Wakil Wali Kota Bekasi. Sebelumnya, Ahmad Syaikhu merupakan anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi PKS.

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang diusung Partai NasDem, Ridwan Kamil (kiri) dan Uu Ruzhanul Ulum memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Minggu (7/1).  Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum resmi maju dalam Pilkada Jawa Barat 2018 dengan diusung empat partai yaitu PPP, PKB, Partai NasDem, dan Partai Hanura. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.SIGID KURNIAWAN Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang diusung Partai NasDem, Ridwan Kamil (kiri) dan Uu Ruzhanul Ulum memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Minggu (7/1). Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum resmi maju dalam Pilkada Jawa Barat 2018 dengan diusung empat partai yaitu PPP, PKB, Partai NasDem, dan Partai Hanura. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.

3. Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum

Pasangan ini diusung koalisi Partai Nasdem (5 kursi DPRD), PKB (7 kursi DPRD), PPP (4 kursi DPRD) dan Hanura (3 kursi DPRD). Total 24 kursi DPRD.

Ridwan Kamil kini menjabat Wali Kota Bandung sejak 2013. Ia adalah seorang arsitek nonparpol.

Uu Ruzhanul adalah Bupati Tasikmalaya. Ia menang pada Pilkada 2011.

Pada Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2016, pasangan UU Ruzhanul Ulum-Ade Sugianto merupakan calon tunggal.

Mereka terpilih kembali dengan mekanisme pemungutan suara setuju atau tidak setuju.

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin (kiri) dan Anton Charliyan (kanan) mengepalkan tangan saat pengumuman cagub-cawagub PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1). PDIP resmi mengumumkan para cagub dan cawagub enam provinsi yakni provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur pada Pilkada 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.SIGID KURNIAWAN Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin (kiri) dan Anton Charliyan (kanan) mengepalkan tangan saat pengumuman cagub-cawagub PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1). PDIP resmi mengumumkan para cagub dan cawagub enam provinsi yakni provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur pada Pilkada 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.

4. TB Hasanudin-Anton Charliyan

Pasangan ini hanya diusung PDI Perjuangan (20 kursi DPRD). Hanya PDI-P yang bisa mengusung sendiri pasangan calon tanpa koalisi.

TB Hasanudin adalah purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Mayjen. Di TNI, jabatan terakhirnya adalah sekretaris militer presiden.

Setelah itu, ia menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dan periode 2014 hingga sekarang dari Fraksi PDI Perjuangan.

Anton Charliyan adalah perwira tinggi Polri dengan pangkat Irjen. Ia pernah menjabat Kadiv Humas Polri, Kapolda Sulawesi Selatan, Kapolda Jabar.

Ketika hendak maju di Pilkada Jabar, ia dimutasi sebagai Wakalemdiklat Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com