JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tengah berhadapan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan.
Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta mengkritik pelaksanaan program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) sebagai program pelatihan lisan yang kurang bermanfaat.
Kedua artikel itu termasuk yang paling banyak menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Selasa (9/1/2018). Selain itu, ada sejumlah artikel terpopuler lain yang sayang untuk dilewatkan berikut ini.
OK OCE sekadar cuap-cuap?
Ia juga menilai bunga pinjaman modal peserta OK OCE terlalu tinggi, yakni 13 persen. Menurut dia, calon peserta OK OCE tidak akan sanggup meminjam uang dengan bunga sebesar itu.
Bagaimana tanggapan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tentang ini? Simak artikel berikut ini.
- Sandi: Bunga 13 Persen untuk Modal OK OCE Bagian dari Bisnis Bank DKI
- Sandiaga: Kalau Program Cuap-cuap, Ya Pelatihan Memang seperti Itu
- OK OCE Ini Pelatihan Paling Aneh, Ini Pelatihan Cuap-cuap...
- Apa yang Diuntungkan dari OK OCE? Bunga Modalnya Aja 13 Persen
Luhut dan Wapres minta stop penenggelaman kapal
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta Menteri Susi untuk tidak lagi menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di Indonesia. Luhut meminta Susi untuk fokus meningkatkan ekspor ikan.
Hal yang sama juga diminta oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Alasannya, demi menjaga hubungan baik dengan negara lain. Kalla tetap mendorong penegakan hukum atas kapal pencuri, tetapi kapal itu bisa saja dilelang.
Menanggapi ini, Susi menyatakan bahwa ia akan bertindak sesuai perintah pengadilan. Jika pengadilan meminta penenggelaman kapal, maka ia akan melaksanakan.
Baca artikel selengkapnya berikut ini.
- Di Hadapan Para Relawannya, Jokowi Puji Susi Pudjiastuti
- Diminta Luhut Tidak Tenggelamkan Kapal Lagi, Ini Tanggapan Susi
- Wapres Minta Menteri Susi Hentikan Penenggelaman Kapal
- Susi: Yang Keberatan dengan Penenggelaman Kapal, Silakan Usul ke Presiden
Pasukan elite Saudi beraksi
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Al-Ajrab, mengirim pasukan khusus untuk menahan 11 pangeran yang menolak kebijakan penghapusan subsidi tagihan listrik dan air.