JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk menggandeng kadernya untuk dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018. Syarat ini diberikan kepada PDI-P jika menginginkan PPP bergabung mendukung Djarot.
"Lazimnya koalisi dimana pun berada, pastinya masing-masing parpol menawarkan kader-kadernya untuk dipasangkan sebagai paslon dan itu lumrah," kata Wakil Sekjen PPP Ahmad Baidowi di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
"Jadi kalau koalisi PPP dengan PDI-P, maka kalau gubernurnya PDI-P, wakilnya dari PPP," tambah Anggota Komisi II DPR ini.
Baca juga : PDI-P Resmi Usung Djarot dan Sihar Sitorus untuk Pilkada Sumut
PDI-P sebelumnya sudah memutuskan mengusung pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Namun, PDI-P hanya memiliki 16 kursi DPRD Sumatera Utara, kurang 4 kursi untuk memenuhi syarat mengusung pasangan calon.
PPP kebetulan mengantongi 4 kursi DPRD sehingga bisa menggenapi kursi PDI-P. PPP juga saat ini adalah satu-satunya partai yang belum memutuskan dukungannya di Pilgub Sumut.
Baidowi mengatakan, Djarot sudah mendatangi kantor DPP PPP pada Senin kemarin untuk meminta dukungan. PPP sudah menawarkan tiga kadernya untuk menjadi pendamping Djarot, yakni Hasrul Azwar, Fadli Mursal dan Yunizar Lubis.
Namun, belum ada titik temu karena Djarot masih mempertahankan Sihar Sitorus sebagai wakilnya.
Baca juga : Ini Ciri-ciri Bakal Calon Pendamping Djarot di Pilkada Sumut
"Pak Djarot menyampaikan jika PDI-P sudah memutuskan Pak djarot bersama Sihar Sitorus," kata Baidowi.
Alhasil, sampai satu hari sebelum pendaftaran ini, PPP belum mengambil keputusan. Menurut dia, PPP masih membuka opsi bergabung dengan PDI-P. Namun, PPP bisa juga merapat ke dua pasangan calon lainnya, yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah serta JR Saragih-Ance Selian.
"Sekarang masih kita diskusikan dan terus sampai sore ini, teman dari DPW dan DPC di Sumut hadir ke DPP menyampaikan aspirasinya," kata Baidowi.