Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Bantu Auditor BPK yang Kena OTT, Saksi Ini Hubungi Ade Komaruddin

Kompas.com - 08/01/2018, 23:14 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak swasta bernama Apriyadi Malik dihadirkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/1/2018).

Apriyadi bersaksi untuk terdakwa Ali Sadli, selaku Kepala Sub Auditorat III Auditorat Keuangan Negara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dalam persidangan, terungkap bahwa Apriyadi pernah ingin membantu Ali Sadli yang terjaring dalam operasi tangkap tangan KPK.

Salah satu usahanya, Apriyadi menghubungi politisi Ade Komaruddin.

Hal itu diketahui saat jaksa KPK memutarkan rekaman pembicaraan Apriyadi dengan Yanuar, yang merupakan kerabat Ali Sadli.

(Baca juga: Istri Auditor BPK Bakar Dokumen Setelah Suaminya Ditangkap KPK)

 

Dalam pembicaraan keduanya, Ade Komaruddin disingkat dengan panggilan Akom.

"Akom itu maksudnya Ade Komaruddin," ujar Apriyadi kepada jaksa KPK.

Selain menghubungi Ade Komaruddin, keduanya juga membicarakan upaya menyembunyikan aset-aset milik Ali Sadli berupa sejumlah mobil mewah.

Berikut transkrip percakapan antara Apriyadi dan Yanuar yang ditampilkan jaksa KPK:

Apriyadi: Ya abis ngobrol-ngobrolin masalah Ali   

Yanuar: Iya ini juga sa   

priyadi: He-eh   

Yanuar: Akom tadi telpon juga 

Apriyadi: He-eh. Iya Akom saya kasih tau

Yanuar: Iya, terus ee kita mau bantu gimana ya, kaya kaya begini kan   

Apriyadi: iya

Yanuar: OTT susah juga bos   

Apriyadi: Sebenarnya bukan buat Ali itu kan, bukan Ali juga engga tau  

Yanuar: Iya, iya tapi kan faktanya itu susah   

Apriyadi: Iya sih, Iya hooh   

Yanuar: Di kamarnya Ali Gitu loh   

Apriyadi: Iya   

Yanuar: Susah kalau begitu   

Apriyadi: he-eh   

Yanuar: Kecuali kaya SN ya   

Apriyadi: Iya   

Yanuar: itu licin, belut belut   

Apriyadi: Iya   

Yanuar: Belut, bener-bener belut. Gimana ya menurut lo gimana? Kita harus buat apa? menunggu?   

Apriyadi: Belum tahu nih bang, makanya bingung juga kan   

Yanuar: Iya gimana ini, katanya dikirim ke tempat (suara tidak jelas)   

Apriyadi: Iya makanya itu aku mau tanya itu, Apa diumpetin ke mana aja bagaimana gitu   

Yanuar: Oh iya diumpetin iya di mana gitu ada gudang ga dia   

Apriyadi: gak ada itu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com