Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada Kebutuhan Jokowi Melindungi Pengaruh Politik Airlangga"

Kompas.com - 06/01/2018, 15:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti SMRC Sirojudin Abbas memperkirakan, hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Golkar akan rusak jika Airlangga Hartarto diminta mundur dari jabatannya sebagai Menteri Perindustrian.

Sementara Jokowi, membutuhkan dukungan dari partai-partai lain di luar PDI-P, untuk menghadapi pilpres 2019.

Abbas melihat, Jokowi memilih melindungi Airlangga karena tidak ingin partai berlambang pohon beringin itu tidak solid, dan berdampak pada dukungan di 2019.

"Saya kira ada kebutuhan Jokowi untuk melindungi leverage politik yang dimiliki oleh Airlangga Hartarto," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (6/1/2018).

Abbas menjelaskan, dalam tradisi politik Golkar, biasanya Golkar akan lebih loyal dan kompak mendukung pimpinannya (Ketumnya) yang memiliki koneksi langsung atau menjadi bagian dari pusat kekuasaan.

(Baca juga : Soal Airlangga, Larangan Jokowi tentang Rangkap Jabatan Harus Dicerna Kontekstual)

Ketum yang menjadi bagian dari pusat kekuasaan dapat menjadi pemersatu kader partai baik di tingkat pusat (DPP) maupun di daerah-daerah.

Sebagaimana diketahui, Partai Golkar dalam 1,5 tahun terakhir juga terus membenahi internal yang pecah.

"Apabila Pak Airlangga tergeser posisinya dari menteri, dan akibatnya membuat posisi dia dengan Pak Jokowi sedikit berjarak, maka ini akan sedikit berdampak pada legitimasi Airlangga," ucap Abbas.

Terdepaknya Airlangga dari kursi Menteri Perindustrian diperkirakan bakal mengubah loyalitas pengurus DPP dan daerah kepadanya.

"Itu merugikan secara politik, bagi kepentingan pilpres 2019. Jadi, ini (Jokowi dan Airlangga) saling membutuhkan," ujar Abbas.

Kompas TV Ada sejumlah hal menarik yang muncul selama berlangsungnya Munaslub Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com