Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

Penggunaan Medsos, Peluru Propaganda atau Industri Kreatif?

Kompas.com - 06/01/2018, 08:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Meski pelarangan ujaran kebencian telah tertera dalam perubahan UU Informasi dan Transaksi Elektronik 2016, namun sifatnya telah diubah dari delik umum menjadi sebatas delik aduan.

Pada delik aduan, pelaku ujaran kebencian hanya bisa diproses apabila ada pengaduan atau laporan dari orang yang merasa menjadi korban dari penyebaran informasi tersebut.

Media sosial dan industri kreatif

Di sisi lain, media sosial tidak hanya menjadi media propaganda kelompok yang punya kepentingan sendiri. Media sosial juga menjadi penghubung milenial dan generasi Z dalam melakoni industri kreatif.

Dalam The Rise of Creative Class (Richard Florida, 2012), jumlah pekerja di industri kreatif mengalami peningkatan secara signifikan sejak 1980.

Berbeda dengan sektor agrikultur dan kelas pekerja yang terus merosot. Prediksi tersebut sejalan dengan yang terjadi di Indonesia, di mana sektor industri kreatif terus tumbuh.

Mengutip pernyataan Presiden Jokowi di Kompas.com (26 April 2017), industri kerajinan, industri kreatif di Indonesia telah tumbuh dengan sangat cepatnya, tumbuh dengan menakjubkan. Bahkan, total nilai ekspor produk industri kerajinan dan industri kreatif mencapai Rp 852 triliun.

Dalam konteks milenial dan generasi Z, media sosial menjadi media utama dalam mempromosikan industri kreatif.

Ajang publikasi sektor industri kreatif tidak bisa dipisahkan dari media sosial. Keduanya berjalan beriringan. Bahkan dalam publikasi antar negara, milenial dan generasi Z menjadi pemain handal dalam hal ini.

Saat ini, pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis digital.

Hal itu ditunjukkan dengan menempatkan industri infrastruktur digital sebagai salah satu subsektor prioritas Bekraf. Di samping itu, Bekraf menggenjot akses permodalan bagi pelaku usaha industri kreatif di Tanah Air.

Didukung pula dengan berbagai program pelatihan wirausaha dan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual (HAKI). Langkah yang ditempuh tersebut sangat relevan mengingat semakin berkembangnya bisnis start up di Indonesia.

Maka, bukan tidak mungkin industri kreatif bakal menjadi tumpuan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

Oleh karena itu, baik milenial atau generasi Z, yang menjadi pelaku utama media sosial, bisa lebih memahami dan menyadari kekuatan media sosial ada pada bagaimana cara kita memegang kendali.

Apa yang bisa mulai kita lakukan dari sekarang?

Kita harus lebih fokus terhadap bagaimana menggunakan media sosial sebagai dukungan terhadap pertumbuhan industri kreatif, atau paling tidak dengan tidak ikut-ikutan menjadi konsumen konten propaganda dalan media sosial yang hanya membuang energi. 


Dinda Lisna Amilia
MA Candidate on Mass Communication and Journalism
University of Mysore, India.
PPI India

Fikri Angga Reksa
MSc Candidate on Geography of Environmental Risks and Human Security
United Nation University (UNU-EHS) and The University of Bonn, Jerman.
PPI Jerman (ppidunia.org)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com