Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, SBY Soroti Pengaruh Media Sosial

Kompas.com - 05/01/2018, 12:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti pengaruh media sosial, terutama memasuki tahun politik 2018 dan 2019.  

Menurut SBY, media sosial adalah dunia yang nyaris tidak tersentuh oleh hukum dan aturan sehingga sering muncul berita hoaks dan fitnah.

"Pihak yang kuat juga sering menggunakan media sosial untuk menghabisi lawan politiknya," kata SBY, dalam pernyataan politik  2018, di Kantor Sekretariar DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018).

SBY mengatakan, pada momen pilkada dan pemilu, banyak pihak yang menjadi korban serangan tidak bertanggung jawab yang dilancarkan melalui media sosial.

Baca juga: SBY Minta Penyelenggara Pemilu Antisipasi Kecurangan

Oleh karena itu, SBY menyatakan partainya mendukung penuh negara, dalam hal ini DPR dan pemerintah, yang ingin menertibkan dan mengatur media sosial.

"Yang penting adil, tidak tebang pilih, dan tidak melebih kepatutannya," ujar SBY.

SBY juga menyoroti peran pers atau media massa dalam menyongsong pilkada dan pilpres mendatang. 

Dia mengatakan, dalam pesta demokrasi itu dibutuhkan media massa yang independen, adil, dan konstruktif.

Media massa adalah milik rakyat atau milik semua pihak. Tidak seharusnya hanya digunakan untuk kepentingan pemilik modal semata.

Baca juga: SBY Ingatkan Netralitas Aparat Negara dan Jangan Ada Kriminalisasi di Pemilu

Hubungan media massa dengan pemerintah yang berkuasa juga harus baik tanpa meninggalkan daya kritisnya.

Di negara manapun, lanjut Presiden ke-6 RI itu, kekuasaan perlu dikontrol sehingga tidak disalahgunakan.

"Pemberitaan dan siaran media massa harus fair dan berimbang. Media massa, termasuk televisi, yang hanya menjadi corong parpol tertentu, tentu merusak rasa keadilan. Demokrasi dan pemilu bukan hanya milik orang yang kuat dan kaya," ujar SBY.

SBY juga menekankan bahwa Demokrat mendukung Komisi Pemilihan Umum untuk mengatur pemberitaan dan siaran media massa, sehingga lebih adil bagi semua peserta pilkada dan pemilu.

Kompas TV Jaga kerukunan di tahun politik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com