Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Jokowi di Elek Yo Band...

Kompas.com - 05/01/2018, 06:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Baru tampil satu kali, Elek Yo Band seakan-akan menggebrak panggung hiburan Tanah Air. Video manggung pertama kalinya di pesta pernikahan putri Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sabtu (30/12/2017), viral ke mana-mana.

Bukan karena musikalitas yang yahud, tetapi lantaran para personelnya yang terdiri dari tujuh orang merupakan menteri-menteri di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada posisi drum, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf pada keyboard, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada gitar akustik, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri pada bas, serta tiga vokalis, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Rasa-rasanya baru kali ini ada menteri membentuk sebuah band serta tampil dalam sebuah acara terbuka.

Namun, rupanya masih ada seorang personel band yang belum sempat tampil. Siapa lagi jika bukan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Buka Rapat Kabinet, Jokowi Bicara soal Elek Yo Band

Saat berbincang santai dengan wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (4/12/2017) kemarin, Teten Masduki mengatakan, Presiden Jokowi awalnya memang didaulat menjadi penabuh drum, tetapi tidak jadi.

"Memang awalnya Pak Jokowi mau main drum. Tapi sayangnya beliau enggak sempat latihan kayak kami, akhirnya ya bagaimana, enggak jadi," ujar Teten.

Teten dan kawan-kawan diketahui berlatih tiga kali sebelum manggung. Dua kali menyewa sebuah studio band di Jalan Hang Lekir, Jakarta Selatan, dan satu kali berlatih di Yogyakarta. Presiden tak ikut tiga kali latihan ini. Alhasil, Jokowi pun tidak ikut saat Elek Yo Band menghibur tamu kondangan Pratikno.

Teten pun yakin Presiden Jokowi gelisah melihat anak-anak buahnya di Kabinet Kerja tampil tanpa dirinya.

"Saya kira, waktu kami manggung di Yogya, beliau itu sudah gatal kakinya mau nendang-nendang drum," ujar Teten seraya tertawa.

Baca juga: Cerita di Balik Terbentuknya Elek Yo Band, Grup Musik Kabinet Jokowi...

Meski demikian, Teten memastikan, Elek Yo Band bukanlah band sekali bubar. Namun, bukan pula band yang bakal terus menerus tampil di mana-mana.

Bagi Teten serta personel lainnya, Elek Yo Band hanyalah saluran untuk membuang energi negatif selama bekerja menjadi menteri. Singkatnya, sebagai sarana pelepas penat dari kerja sehari-hari.

"Waktu latihan saja, Ibu Sri Mulyani bilang, wah enak juga ya teriak-teriak begini, melepas stress," ujar Teten.

Terlepas bahwa Elek Yo Band itu diapresiasi publik, Teten dan kawan-kawan tidak menganggapinya secara serius.

Baca juga: Nyanyi Bareng Musisi Jalanan Bandung, Jokowi Tepuk Tangan, Menteri Basuki Ikut Main Gitar

"Kalau terlalu banyak permintaan manggung, kami susah menolak. Jadi kami akan pasang tarifnya tinggi sekali, setinggi-tingginya, supaya enggak ada yang undang," ujar Teten sembari tertawa.

Lantas, kapan Elek Yo Band bakal manggung lagi?

"Nanti kalau ada anggota menteri yang menikahkan putra/putrinya lagilah, baru kami tampil. Itu juga kalau diminta. Kalau band indie begini, targetnya kawinan ke kawinan dulu," lanjut Teten lagi-lagi tertawa.

Artinya, melihat orang nomor satu di Indonesia menabuh drum suatu hari nanti bisa saja terjadi. Meski entah kapan, kita nantikan saja...

Kompas TV Menteri-menteri kabinet kerja ternyata punya darah seni yang tidak bisa dianggap main-main.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com