JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengimbau pasangan calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada Serentak 2018 untuk turut menjaga keamanan hingga hari pemilihan berlangsung.
Menurut dia, tidak perlu ada mobilisasi massa dengan tujuan untuk mengganggu ketertiban.
"Jauh-jauh hari kami juga mohon kepada paslon dan timses untuk tidak memobilisasi massa untuk tujuan yang tidak baik," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Hal tersebut disampaikan agar para tokoh daerah maupun pasangan calon itu sendiri mengimbau massanya untuk kondusif.
(Baca juga : Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Berpotensi Ganggu Proses Pilkada)
Begitupun jika mengalami kekalahan, pendukung masing-masing pihak harus menerima kekalahan dan siap mendukung pasangan terpilih.
"Kita ingin seluruh siapapun yang ikut kontestasi Pilkada ini siap menang siap kalah, dan sepakat untuk melakukan secara damai," kata Boy.
Saat ini, Polri tengah gencar menyuarakan Pilkada damai di Papua. Caranya dengan mengundang tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun tokoh adat untuk berdiskusi dan sepakat menjaga keamanan jelang Pilkada pertengahan tahun ini.
Siapapun gubernur yang terpilih, kata Boy, yang penting Papua damai.
"Karena tokoh-tokoh lah yang banyak didengar oleh masyarakatnya, apalagi tokoh agama. Jadi tokoh-tokoh agama di Papua memiliki peran yang besar," kata dia.
Boy mengatakan, pekan depan mulai disibukkan dengan pendaftaran pasangan calon. Di Papua, ada tujuh daerah yang akan mengikuti Pilkada. Termasuk pemilihan gubernur.
"Tentu kita akan jalin komunikasi, kerjasama dengam KPU, Bawaslu, untuk bisa kita amankan rangkaian pendaftaran paslon," kata Boy.