JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin pemerintah fokus membangun sumber daya manusia pada 2018. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Hadir dalam rapat tersebut seluruh menteri dalam Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dan seluruh kepala lembaga non kementerian.
"Saya ingin pada 2018 kita memberikan perhatikan kepada peningkatan investasi SDM, sumber daya manusia," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, jumlah penduduk Indonesia ada 250 juta. Sebanyak 60 persen di antaranya adalah anak-anak muda.
(Baca juga: Buka Rapat Kabinet, Jokowi Bicara soal "Elek Yo Band")
Oleh karena itu, bonus demografi ini harus digunakan sebagai kekuatan dan peluang melalui pendidikan dan pelatihan vokasi yang sudah mulai dijalankan sejak 2017.
"Kita harus terus memperbaiki piramida kualifikasi tenaga kerja kita agar menjadi tenaga kerja yang terlatih, terampil agar terserap semuanya ke dalam industri-industri kita," kata Kepala Negara.
Jokowi menambahkan, keahlian dan keterampilan yang diajarkan di sekolah-sekolah vokasi harus benar-benar tersambung dengan dunia kerja dan kebutuhan industri. Pemerintah juga tidak boleh melupakan calon tenaga kerja yang saat ini mayoritas masih berpendidikan SD dan SMP.
"Harus kita upgrade, kita perbaiki, kita tingkatkan kompetensinya melalui program pelatihan kerja, pemagangan, program sertifikasi yang sudah kita mulai tapi harus kita perluas sesuai kebutuhan industri-industri kita," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.