Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Paspampres Dapat Kabar Pesawat Gus Dur Akan Dihadang Massa...

Kompas.com - 03/01/2018, 13:53 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Suatu malam, Panglima TNI Laksamana Widodo Adi Sutjipto mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta. Saat itu, Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sudah tertidur pulas.

Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Chandra W Soekotjo, terpaksa membangunkan Gus Dur dari tidurnya.

"Saya masuk dan bangunkan Presiden, Panglima TNI mau laporan," kata Chandra menceritakan kisahnya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Datang tengah malam dan sampai membangunkan Presiden Gus Dur, tentunya Panglima TNI membawa informasi yang sangat penting dan mendesak untuk segera dilaporkan. Informasi itu terkait dengan kondisi keamanan di daerah yang akan didatangi Gus Dur pada keesokan harinya.

Baca juga: 72 Tahun Lalu, Perintah Rahasia Bung Karno dan Cikal Bakal Paspampres

"Pak, ini besok tempat yang kita akan pergi ini, landasan akan diduduki. Pesawat tidak bisa mendarat," kata Panglima TNI kepada Gus Dur saat itu.

Chandra masih ingat betul apa jawaban Gus Dur waktu itu. Gus Dur dengan santainya menjawab, "Ndak apa-apa, nanti kan saya mendarat pasti minggir."

Panglima TNI masih tetap berusaha meyakinkan agar Gus Dur membatalkan kunjungannya. Namun, Gus Dur tetap bersikeras.

"Ndak, mereka cuma mau bicara saja. Enggak masalah," kata Gus Dur meyakinkan.

Akhirnya, diputuskan Gus Dur tetap berangkat ke daerah itu. Hanya saja, kali ini Paspampres melakukan pengamanan yang lebih ketat.

Baca juga: Tak Ada Radar, Paspampres Daratkan Pesawat Bung Karno dengan Lagu Indonesia

"Saya lihat Pak Presiden Abdurrahman Wahid ini beliau orang yang tidak memiliki pikiran negatif terhadap orang. Sementara kalau Paspampres harus berpikir yang terjelek. Tidak boleh ada peluang untuk risiko itu masuk," kata Chandra.

Paspampres pun langsung segera melakukan koordinasi dengan Kapolda dan Pangdam setempat. Pengamanan diperketat untuk memastikan Gus Dur aman dari berbagai ancaman.

"Walau pun saya waktu itu sebagai pengawal ketar-ketir. Apa iya benar? Kalau mendarat kalau kita dikepung bagaimana?" kata Chandra.

Kepada Kompas.com, Chandra merahasiakan lokasi kunjungan Gus Dur itu. Ia juga enggan menyebut kelompok massa dari mana yang mencoba menghadang kedatangan Kepala Negara.

Baca juga: Istana Dikepung Belanda, Pasukan Pengawal Siap Mati demi Bung Karno

Setelah dilakukan koordinasi lebih jauh, unsur pengamanan di wilayah setempat pun berani memastikan tak akan ada kelompok yang menduduki bandara. Akhirnya, pada keesokan harinya, Gus Dur dan rombongan pun tetap berangkat.

"Selama unsur pengamanan wilayah sudah menyatakan oke, kami masuk. Kalau dikatakan tidak, ya, tidak masuk," kata Chandra.

Kunjungan Gus Dur di daerah itu pun berlangsung dengan aman dan lancar. Tak ada gangguan keamanan seperti yang semula diprediksi.

****

Pada 3 Januari 2018, Paspampres tepat berusia 72 tahun. Di usia yang tak lagi muda, segudang cerita menarik menyertai kerja Paspampres selama ini. Maka dari itu, selama dua hari, mulai Rabu (3/1/2018) hingga Kamis (4/1/2018), Kompas.com akan menurunkan cerita-cerita menarik dan inspiratif seputar kerja Paspampres dari masa ke masa.

Kompas TV Wapres Jusuf Kalla berlibur di kawasan Nusa Dua, Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com