Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2017, Polri Selamatkan Uang Negara Rp 1,9 Triliun dari Kasus Korupsi

Kompas.com - 29/12/2017, 15:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, pada tahun 2017, Polri telah menyelamatkan keuangan negara lebih dari sembilan kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Pada 2016, penyelamatan uang negara sebesar Rp 188 miliar. Pada tahun ini, uang negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp 1,9 triliun.

"Penyelamatan keuangan negara dalam kasus korupsi meningkat 926 persen," ujar Tito dalam paparan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Selain itu, nilai kerugian negara dalam kasus korupsi yang diungkap Polri naik 100 persen, dari Rp 1,6 triliun pada 2016 menjadi Rp 3,2 triliun pada 2017.

Baca juga: Pelaku Teror Tahun 2017 Meningkat, Dua di Antaranya Lakukan Bom Bunuh Diri

Hal tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya kasus korupsi yang ditangani Polri selama 2017.

Tahun lalu, Polri menangani 1.360 kasus korupsi. Pada tahun ini, kasus korupsi yang ditangani menjadi 1.472 kasus.

Penyelesaian perkara korupsi di tahun 2017 juga mengalami peningkatan.

"Penanganannya relatif meningkat, dari 952 kasus yang ditangani Polri menjadi 1.028 kasus," kata Tito.

Di sisi lain, jumlah kasus illegal logging, illegal fishing, dan illegal mining cenderung menurun. Kasus illegal logging turun 10 persen, dari 776 kasus menjadi 696 kasus.

Baca juga: Apresiasi Atas Peran Media Dalam Memberitakan Kinerja Polri

Untuk kasus illegal mining, turun 14 persen dari 481 kasus menjadi 411 kasus.

Terakhir, kasus illegal fishing juga signifikan, yakni 30 persen. Pada 2016, Polri menangani 141 kasus dan pada 2017 sebanyak 99 kasus.

"Karena kebijakan yang sangat konsisten, terus-menerus di bidang illegal fishing yang paling signifikan. Terutama jajaran TNI Angkatan Laut, jajaran Polair, ini saya ucapkan terima kasih," kata Tito.

Kompas TV Apresiasi Atas Peran Media Dalam Memberitakan Kinerja Polri


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com