JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan bahwa berbagai permasalahan Palestina bukanlah persoalan agama, dan pembelaan terhadap bangsa itu bukan hanya kepentingan Indonesia.
"Isu Palestina bukan isu agama. Ini bukan hanya kepentingan Indonesia untuk membela Palestina, melainkan kepentingan semua negara di dunia," kata Menlu Retno Marsudi pada acara seminar "Geo-Political and Geo-Economic Shift in Indo-Pacific Region and Indonesian Foreign Policy" di Gedung Wisma Antara, Jakarta, Senin (18/12/2017), seperti dikutip Antara.
Menurut Retno, berbagai upaya untuk membela Palestina dalam memperjuangkan hak dan kemerdekaannya merupakan kepentingan semua negara dan pemangku kepentingan di arena internasional.
(Baca juga: Bicara di KTT OKI, Jokowi Sampaikan Enam Usulan soal Yerusalem)
Hal itu, kata dia, untuk menunjukkan pentingnya keadilan dan kemanusiaan di dunia.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba membalikkan kebijakan yang telah dianut AS selama berpuluh-puluh tahun dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
(Baca juga: Palestina: Terima Kasih, Indonesia! Syukron, Indonesia!)
Terkait hal itu, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya diplomasi untuk menggalang dukungan internasional untuk membela hak-hak rakyat Palestina.
"Salah satunya saya pergi ke Brussels, Belgia, untuk bertemu dengan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Federica Mogherini. Saya menerima informasi dari Mogherini bahwa Uni Eropa juga mengambi posisi yang sama (dengan Indonesia) terkait isu Palestina," ujar Menlu Retno.
Dia menegaskan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa juga tidak mendukung langkah Trump.
"Selanjutnya, semoga kita bisa mengumpulkan lebih banyak dukungan untuk Palestina. Indonesia akan selalu berdiri berdampingan dengan Palestina. Isu Palestina ada di jantung diplomasi Indonesia," ucap Menlu Retno.