JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meminta Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) juga merombak AD/ART agar semakin tegas dalam menindak kader yang terindikasi korupsi.
Hal itu, menurut Agung, harus sesuai dengan slogan "Golkar Bersih" yang diusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Ya, mungkin (perubahannya) tidak detail seperti itu, tapi bahwa ini nanti yang terindikasi korupsi, narkoba, dan kriminal lainnya, lebih baik mengundurkan diri dan diberhentikan. Ini bukan hal yang baru. Ini tidak mengada-ada. Sudah jalan, tapi jangan disembunyikan," kata Agung di kantor Dewan Pakar Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (15/12/2017).
Ia menilai, semestinya begitu seorang kader dan pengurus terindikasi korupsi, harus segera diberhentikan atau mengundurkan diri melalui AD/ART.
Apalagi, kata dia, hal itu telah didukung oleh pakta integritas yang dibuat Partai Golkar sejak awal.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Golkar, Ibnu Munzir. Ia mengaku ada agenda perubahan AD/ART untuk membuat Golkar lebih bersih.
Baca juga : Di Munaslub, Golkar akan Rombak Kepengurusan
Namun ia mengatakan perubahan AD/ART nantinya tidak ekstrem, tetapi bertahap
"Bisa jadi seperti itu (bertahap). Ada arahnya. Golkar bersih dalam tagline beliau (Airlangga), saya katakan ke mana arahnya. Dan, beliau katakan yang namanya itu kan menuju yang mutlak langsung bersih, kan enggak mungkin," lanjut Ibnu.