JAKARTA, KOMPAS.com — Tim dokter yang memeriksa kondisi kesehatan terdakwa Setya Novanto ragu dengan pengakuan Ketua DPR nonaktif itu mengenai kondisi kesehatannya.
Hal itu dikatakan tiga dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Sedianya, Novanto akan mendengarkan dakwaan dari jaksa KPK terkait perkara dugaan korupsi proyek e-KTP.
Namun, setelah persidangan dibuka hakim, Novanto menunjukkan gelagat seperti orang sakit.
(Baca juga: Kepada Majelis Hakim, Setya Novanto Mengaku Sakit)
Novanto tidak merespons pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Ketua majelis hakim Yanto sampai berulang kali bertanya kepada Novanto soal identitasnya.
Namun, Novanto hanya menunduk dan terdiam. Dengan suara pelan, ia mengaku sakit.
Akhirnya, hakim meminta jaksa KPK menghadirkan tiga dokter dari IDI dan satu dokter KPK untuk memberikan keterangan di muka persidangan.
(Baca juga: Jaksa KPK Sebut Setya Novanto Berbohong dan Pura-pura Sakit)
Hasilnya, semua dokter menyatakan Novanto dalam kondisi sehat dan layak menjalani persidangan.
Novanto diperiksa tekanan darah, nadi, dan gula darah pada pukul 08.00. Saat itu, Novanto juga bisa berkomunikasi.
(Baca juga: Kepada Hakim, Dokter Pastikan Novanto Sehat dan Layak Disidang)
Hakim Yanto kemudian bertanya kepada dokter, apakah dimungkinkan secara medis, kondisi kesehatan seseorang berubah drastis hanya dalam waktu kurang dari lima jam.
Menjawab pertanyaan hakim, salah satu tim dokter menyatakan bahwa perubahan kondisi kesehatan Novanto cukup meragukan.
"Kemampuan bicara ada di otak kiri, berarti kalau tidak dapat bicara, tidak bisa jalan. Semestinya tidak bisa jalan," kata dokter.
Namun, Novanto tampak bisa berjalan. Ia bahkan meminta waktu ke toilet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.