Potongan rambut yang dipilih Mahmud juga tak seperti dosen pada umumnya. Gaya "mohawk" menjadi pilihannya.
Tak hanya itu, Mahmud juga menggunakan sepatu boots berujung lancip yang dilapisi motif warna-warni.
Jago beragumentasi
Dalam persidangan, Mahmud membuktikan bahwa penampilan bukan hal yang paling menonjol dari dirinya.
Keahliannya dalam bidang hukum bahkan mampu mengalihkan pandangan orang lain dari berbagai aksesori yang ia kenakan.
Baca: Ahli: Praperadilan Gugur sejak Sidang Pokok Perkara Dibuka oleh Hakim
Saat menghadapi pengacara Novanto, Mahmud mampu menghindar dari pertanyaan yang dibolak-balik.
"Tolong, saya jangan dibawa-bawa ke masalah antara pemohon dan termohon," kata Mahmud kepada pengacara Novanto.
Meski dalam suasana yang serius, jawaban Mahmud yang disampaikan secara cepat dan tegas, dengan gaya khas Medan, terkadang membuat membuat para pihak terkait dan pengunjung sidang tertawa.
Ada yang menarik saat Mahmud menjawab pertanyaan pengacara Novanto, Ketut Mulia Arsana. Satu pertanyaan Ketut dijawab hampir 5 menit oleh Mahmud.
Sebelum menjawab, ia meminta diberikan waktu karena jawaban yang ia sampaikan akan cukup panjang.
Mahmud kemudian menjawab pertanyaan sambil menceritakan sejarah munculnya teori hukum pidana.
Mahmud juga menjawab dengan tegas pertanyaan yang diajukan hakim. Termasuk mengenai gugurnya praperadilan apabila sidang pokok perkara terhadap Setya Novanto sudah dimulai.
"Ya itu pendapat saya sebagai ahli. Kalau Yang Mulia berbeda pendapat, ya itu urusan Yang Mulia," kata Mahmud.
Seusai persidangan, Mahmud menyatakan bahwa apa yang dilakukan KPK dalam menetapkan kembali Novanto sebagai tersangka telah memenuhi prosedur hukum.
Ia meyakini bahwa penetapan tersangka itu akan dinyatakan sah oleh hakim praperadilan.
"Pokoknya KPK itu hebat. Makanya jangan sampai berurusan sama KPK," kata Mahmud kepada wartawan.