Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Presiden yang Bisa Selesaikan Sengketa Rumah Prajurit TNI

Kompas.com - 11/12/2017, 22:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan sengketa rumah prajurit TNI hingga saat ini belum belum ada solusinya.

TNI terus mengosongkan beberapa rumah bagi prajurit dan kebijakan itu dinilai tidak adil bagi penghuni rumah.

Aktivis pembela para penghuni rumah TNI Aa Auliansyah mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pejabat, mulai dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, Dewan Pertimbangan Presiden, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani, terkait persoalan itu.

"Pada akhirnya bahasa mereka cuma satu. Hanya satu orang yang bisa menyelesaikan ini, yakni Presiden sebagai panglima tertinggi TNI," ujar Auliansyah dalam acara diskusi mengenai hukum di bilang Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2017).

Auliansyah pun berharap persoalan sengketa perumahan prajurit TNI turut menjadi isu yang diperhatikan Presiden Jokowi.

Ia menjelaskan, permukiman bagi prajurit TNI rata-rata dibangun sebelum tahun 1972. Selama itu, permukiman prajurit TNI, lanjut Auliansyah, tidak ada yang menggunakan APBN, melainkan menggunakan uang saku prajurit TNI sendiri.

"Tapi sekarang, TNI mengklaim rumah-rumah tersebut sebagai aset TNI. Apa adil itu?" ujar Auliansyah.

Di sisi lain, Auliansyah sudah mengecek fakta bahwa sejumlah pejabat TNI mempunyai rumah lebih dari satu di area permukiman TNI.

"Apakah ada tindakan negara terhadap mereka? Tidak ada. Sementara kami ingin punya satu rumah saja enggak bisa, padahal banyak juga aset yang disalahgunakan oleh oknum TNI juga," lanjut Auliansyah.

Ia melanjutkan, pada dasarnya, penghuni rumah bekas prajurit TNI bukan mau mengambilalih rumah tersebut.

Jika diperbolehkan mereka tetap ingin membeli dengan harga yang sesuai. Namun, pihak TNI tetap tidak membuka ruang untuk keinginan tersebut dan tetap bersikukuh mengosongkannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com