Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin Ajak Umat Beragama Tolak Sikap AS Terkait Yerusalem

Kompas.com - 07/12/2017, 22:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengajak seluruh umat beragama menolak pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem.

Menurut Din, sikap yang disampaikan Presiden AS Donald Trump tersebut merupakan bentuk provokasi dan akan mengganggu proses perdamaian yang selama ini tengah diupayakan baik bagi Palestina maupun Israel.

Ia mengajak dunia internasional untuk sama-sama mengutuk tindakan tersebut.

"Dunia international termasuk PBB harus menyatakan ini tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Nah keputusan ini harus kita tolak, lebih dari sekedar kita kutuk sekeras-kerasnya," ujar Din usai menghadiri International Conference for Defending Palestinian Rights di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Tak hanya umat Islam, namun Din juga mengajak seluruh umat beragama menolak sikap Amerika tersebut.

(Baca juga: PBNU Anggap Pengakuan AS atas Yerusalem Ganggu Stabilitas Perdamaian Dunia)

Lebih jauh, dugaan sejumlah pihak bahwa konflik Israel-Palestina tak kunjung selesai menurutnya bisa jadi karena adanya standar ganda yang diberlakukan Amerika dan negara-negara besar lainnya.

Standar ganda tersebut kemudian menciptakan ketidakadilan dunia.

"Oleh karena itu tidak hanya umat Islam. Umat agama manapun yang cinta perdamaian dan keadilan harus menolaknya. Alhamdulillah sikap pemerintah Indonesia tegas dari dulu," tuturnya.

Din kemudian menyinggung adanya opsi moderat yang pernah dimunculkan, yakni membagi dua Yerusalem. Bagian timur yang ditempati penduduk Palestina menjadi Ibukota Palestina, sedangkan bagian barat menjadi bagian Israel.

Opsi lainnya adalah menjadikan Yerusalem menjadi kota suci internasional bagi tiga agama samawi, yaitu Yahudi, Nasrani dan Islam. Sebab, ketiga agama tersebut dinilai memiliki keterikatan terhadap Yerusalem.

"Saya kira sedang dibahas opsi-opsi tadi yang bersifat moderat aebagai solusi tiba-tiba Amerika Serikat secara sepihak. Aksi Donald Trump ini sangat, sangat sepihak," ujar Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban itu.

(Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Pengakuan Sepihak AS atas Yerusalem Picu Demonstrasi Massa)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12/2017) waktu setempat.

"Israel adalah negara yang berdaulat dengan hak seperti setiap negara berdaulat lainnya untuk menentukan ibu kotanya sendiri," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih, seperti dilansir dari AFP.

Pemerintah AS juga memulai memproses perpindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Aksi ini merupakan salah satu pemenuhan janji kampanyenya kepada para pemilihnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com