JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto enggan berkomentar perihal mutasi 85 perwira TNI yang baru dilakukan.
Hadi merasa belum bisa berkomentar meski dirinya sudah disetujui Komisi I DPR untuk menjabat Panglima TNI selanjutnya.
"Saya masih kepala staf. Jadi belum bisa bicara soal itu," kata Hadi usai menjamu sejumlah anggota Dewan Komisi I DPR-RI, di kediamannya, komplek Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
(Baca juga : Gatot Rotasi 85 Jenderal TNI, Pangkostrad Edy Rahmayadi Dimutasi)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya merotasi perwira tinggi di lingkungan Mabes TNI.
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/928/XII/2017 yang ditandatangani 4 Desember 2017 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, terdapat 85 jabatan yang mengalami pergantian.
Jumlah itu terdiri dari 46 jabatan di TNI Angkatan Darat, 28 jabatan di TNI Angkatan Laut, dan 11 jabatan di jajaran TNI Angkatan Udara.
(baca: Gatot: Mutasi 85 Pati Diproses Sebelum KSAU Ditunjuk Jadi Calon Panglima TNI)
Gatot meyakini dirinya tak melanggar etika dengan melakukan rotasi terhadap 85 perwira tinggi.
Menurut dia, proses rotasi sudah melalui sejumlah tahapan dan tingkatan yang legalitasnya sudah sesuai dengan prosedur.
(Baca juga : Wiranto Minta Rotasi 85 Perwira Tinggi TNI Tak Diributkan)
Surat rotasi tersebut juga diteken oleh dirinya bersama tiga kepala staf pada 4 Desember 2017, sebelum pihak Istana memberi kabar soal penunjukan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.