BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri tak merasa 'disentil' Presiden Joko Widodo terkait ketidakfokusan anggaran di kementeriannya.
Diketahui, Presiden Jokowi mengatakan bahwa salah satu mata anggaran pada Kemenaker tidak fokus.
Hal itu diungkapkan ketika penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (6/12/2017).
"Enggak (merasa 'disentil') ya, enggak begitu," ujar Hanif ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu.
Hanif mengatakan, justru apa yang diungkapkan Presiden Jokowi itu adalah laporan dirinya kepada Presiden bahwa ada mata anggaran di kementeriannya yang tidak fokus.
(Baca juga : Jokowi Singgung Hal Ini, Menkeu Sri Mulyani Senyum-senyum...)
Anggaran yang Hanif maksud adalah anggaran pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tahun 2016.
"Itu saya bercerita kepada beliau mengenai proses RKA (Rencana Kerja Anggaran) KL (Kementerian/Lembaga) bahwa ada belanja pendukung yang malah lebih dominan dibandingkan belanja inti," ujar Hanif.
Ia memastikan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan. Artinya, belanja inti lebih besar dibandingkan belanja pendukung.
Hanif mengatakan, hal seperti itu tidak hanya terjadi di kementeriannya tapi juga di kementerian dan lembaga lainnya.
Menurut dia, penyebab utama adanya ketidakfokusan anggaran adalah keinginan politik dari sang menteri, apakah mau memperbaiki atau tidak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.