JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga senior Partai Golkar, mengatakan, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Plt Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham bukan bentuk intervensi.
Pernyataan ini disampaikannya menanggapi pengakuan Idrus bahwa ia berulang kali bertemu Presiden Jokowi untuk membahas persoalan internal Golkar.
"Tidak, Presiden tak mengintervensi. Presiden mendorong agar Golkar itu tetap solid," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Menurut Kalla, pemerintah ingin memastikan bahwa suatu partai politik solid dan demokrasi di internal parpol tersebut berjalan.
"Tapi jelas bahwa pemerintah ingin parpol itu solid bahwa ada demokrasi berjalan di dalam, ya tentu kita mengharapkan itu," ujar Kalla.
Baca: Melihat Hubungan Golkar dan Istana...
Sementara itu, soal mekanisme pergantian Ketua Umum Golkar secara aklamasi atau pemilihan di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Kalla enggan berkomentar.
Wacana aklamasi mengemuka karena Airlangga Hartarto, yang disebut sebagai calon kuat pengganti Setya Novanto, diklaim mendapatkan dukungan dari mayoritas DPD I Golkar.
"Ya itu proses internal lah nanti," ucap Kalla.
Sebelumnya, Idrus membantah jika Presiden Jokowi mengintervensi Golkar. Ia mengakui bahwa komunikasi yang dilakukannya dengan Jokowi kerap terjadi.
Baca: Soal Munaslub, Golkar Disarankan Jaga Jarak dengan Jokowi
Ia mengatakan, komunikasi intensif antara Golkar dan Jokowi adalah bagian dari konsekuensi logis posisi politik Golkar dan bukan merupakan suatu intervensi.
Selain telah bergabung ke koalisi pendukung pemerintah sejak 2016, Golkar juga merupakan partai politik pertama yang mendukung Jokowi untuk maju ke Pemilu Presiden 2019.
Namun, Idrus tak menampik bahwa ada kekhawatiran Jokowi terhadap kondisi kekinian yang terjadi di internal Partai Golkar.