JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Panglima TNI terhadap Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto.
Hadi merupakan calon yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Mulai jam 10.00 WIB hari Rabu kami akan mulai melaksanakan uji kelayakan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Hasanuddin menjelaskan, 45 menit awal pihaknya akan melakukan pemeriksaan administrasi dan berikutnya memulai uji kepatutan dan kelayakan.
Baca juga : Profil Calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Paparan visi dan misi akan dilakukan terbuka sementara pendalaman dilakukan secara tertutup.
Adapun hingga saat ini, belum ada penolakan yang ditunjukkan oleh fraksi, baik fraksi pendukung pemerintah maupun fraksi di luar pemerintah.
Meskipun ada pula fraksi yang memandang sosok Hadi tak terlalu menonjol dari segi prestasi. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
"Sebagai Kepala Staf AU saya kira beliau belum terlalu lama jabatannya di situ. Menurut saya tidak ada prestasi yang luar biasa, tak ada juga ide-ide yang luar biasa. Tapi sebagai seorang prajurit beliau cukup baik," ujar Muzani.
Baca juga : Satu Suara untuk Marsekal Hadi Tjahjanto...
Beberapa fraksi lainnya menilai langkah Presiden sudah tepat, terutama karena menunjuk kepala staf dari matra Angkatan Udara.
Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais menuturkan, perwakilan Angkatan Udara terakhir kali ditunjuk sebagai Panglima TNI yakni pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya pikir ini sudah tepat dan KSAU ini dibilang the right man on the right place, on the right time," ujar Hanafi.