Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Pagi, Komisi I DPR Gelar "Fit and Proper Test" Calon Panglima TNI

Kompas.com - 06/12/2017, 07:14 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Panglima TNI terhadap Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto.

Hadi merupakan calon yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Mulai jam 10.00 WIB hari Rabu kami akan mulai melaksanakan uji kelayakan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Hasanuddin menjelaskan, 45 menit awal pihaknya akan melakukan pemeriksaan administrasi dan berikutnya memulai uji kepatutan dan kelayakan.

Baca juga : Profil Calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Paparan visi dan misi akan dilakukan terbuka sementara pendalaman dilakukan secara tertutup.

Adapun hingga saat ini, belum ada penolakan yang ditunjukkan oleh fraksi, baik fraksi pendukung pemerintah maupun fraksi di luar pemerintah.

Meskipun ada pula fraksi yang memandang sosok Hadi tak terlalu menonjol dari segi prestasi. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

"Sebagai Kepala Staf AU saya kira beliau belum terlalu lama jabatannya di situ. Menurut saya tidak ada prestasi yang luar biasa, tak ada juga ide-ide yang luar biasa. Tapi sebagai seorang prajurit beliau cukup baik," ujar Muzani.

Baca juga : Satu Suara untuk Marsekal Hadi Tjahjanto...

Beberapa fraksi lainnya menilai langkah Presiden sudah tepat, terutama karena menunjuk kepala staf dari matra Angkatan Udara.

Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais menuturkan, perwakilan Angkatan Udara terakhir kali ditunjuk sebagai Panglima TNI yakni pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya pikir ini sudah tepat dan KSAU ini dibilang the right man on the right place, on the right time," ujar Hanafi.

Kompas TV Kepala staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Hadi Tjahjanto ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Panglima TNI yang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com