Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Orkestra, Elektabilitas Jokowi-Prabowo Hanya Terpaut 3 Persen

Kompas.com - 03/12/2017, 12:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Elektabilitas Joko Widodo di antara sejumlah nama tokoh yang digadang menjadi calon presiden pada Pilpres 2019 masih tertinggi.

Namun, elektabilitas Presiden Jokowi hanya terpaut sekitar 3 persen dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hasil survei nasional Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) menunjukkan elektabilitas Jokowi sebesar 24,38 persen. Adapun elektabilitas Prabowo sebesar 21,09 persen.

Kedua tokoh itu meninggalkan jauh nama-nama lain seperti Panglima TNI Gatot Nurmantyo (2,8 persen), Direktur Eksekutif Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono (2,31 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (2,14 persen), Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (1,81 persen), dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (1,48 persen).

Elektabilitas Jokowi dan Prabowo juga jauh meninggalkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (1,32 persen), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (1,24 persen), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (1,07 persen), dan lain-lain (5,93 persen).

(Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Jokowi 53 Persen, Prabowo 33 Persen)

Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas membahas proyek LRT Jakarta dan Palembang di Kantor Presiden, Senin (6/2/2017).Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas membahas proyek LRT Jakarta dan Palembang di Kantor Presiden, Senin (6/2/2017).
Direktur Polcomm Institute Heri Budianto mengatakan, selisih antara Jokowi dan Prabowo tersebut bisa dibilang imbang. Sebab, survei Orkestra tersebut memiliki margin of error sebesar 3 persen.

"Dengan margin of error 3 persen, berarti imbang antara Jokowi dan Prabowo, top of mind hasil survei Orkestra. Ini warning bagi Jokowi," kata Heri dalam rilis survei Orkestra di Jakarta, Minggu (3/12/2017).

Hasil survei menunjukkan, masih ada 34,43 persen responden yang tidak tahu atau tidak menjawab ketika ditanyakan "Jika pilpres dilakukan hari ini, Anda akan memilih capres siapa?".

Mereka inilah yang masuk dalam kategori swing voters yang akan menentukan pemenang Pilpres 2019.

(Baca juga: Elektabilitas 53 Persen, Posisi Jokowi Dinilai Belum Aman)

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo SubiantoKOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
Heri lebih lanjut menjelaskan, Jokowi harus berhati-hati karena banyak situasi politik dampak Pilkada DKI Jakarta yang akan terus terjadi, dan kemungkinan besar mempengaruhi Pilpres 2019.

"Kemarin ada Reuni 212. Kekuatan sosial kemasyarakatan ini akan terus bergulir dan pasti akan ada korelasi dengan situasi politik," kata Heri.

Meski terpaut tipis, Heri melihat Jokowi masih memiliki peluang pada 2019. Keberhasilan pembangunan infrastruktur dapat menjadi modal Jokowi untuk semakin mengerek elektabilitasnya meskipun dampak pembangunan infrastuktur tidak mungkin bisa dirasakan seketika.

"Ini poin positif. Kalau barang ini bisa dipoles, akan dahsyat untuk Jokowi di 2019," kata Heri.

Survei Orkestra yang dilakukan dari 6 November 2017 hingga 20 November 2017 ini melibatkan 1.300 responden dari 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3 persen.

Responden adalah penduduk Indonesia berumur minimal 17 tahun, dengan didasarkan pada aspek jender, geografi, sosiokultural dan sosioekonomi, serta ideologi politik responden.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung tatap muka dengan panduan kuesioner oleh surveyor.

Kompas TV Joko Widodo memiliki elektabilitas sebesar 53,2% sementara Prabowo Subianto memiliki elektabilitas sebesar 33,0%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com