Pada 1962, Bung Karno bahkan membentuk tim arsitek untuk membangun wiswa negara di lingkungan Istana Merdeka Jakarta.
Guntur Sukarnoputra dalam "Bung Karno dan Kesayangnya" mengatakan, wiswa negara dibangun Bung Karno agar Kennedy bisa tinggal lebih nyaman saat datang ke Indonesia.
Sayangnya, keinginan Bung Karno itu tidak pernah terwujud. Kennedy tidak pernah datang. Ia dibunuh di Dallas, Texas, pada 22 November 1963.
Tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia itu kehilangan sosok yang ia nilai sebagai pemimpin yang memberikan kedudukan AS sesuai perkembangan dunia saat itu.
“Aku sangat menyesal bahwa dia tidak tidak pernah bisa datang,” kata Soekarno dikutip Tim Historia dari Merdeka, 25 November 1963.
Kosmopolitan
Ditemui di Musium Nasional, Sejarawan Yosef Djakababa menilai bahwa hubungan baik Bung Karno dengan Ho Chi Minh dan Kennedy menunjukan bahwa bapak bangsa itu memiliki sikap kosmopolitan.
Ia menilai persaudaraan antara insan manusia yang berbeda pandangan politik pun mampu dilakukan. Pandangan seperti ini patut untuk diperjuangan dan relevan dilakukan hingga saat ini.
“Dengan Ho dia (Bung Karno) menemukan sosok yang serupa dengan dirinya, sama-sama nasionalis tulen dan anti kolonialisme,” kata Yosef.
“Sementara dengan Kennedy, Bung Karno melihat sosok yang terbuka dan gentleman, ramah dalam pendekatan personal, mau mendengarkan namun tetap diplomatis dan saling menghormati.” sambung dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.