Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Beragama Secara Ekstrem Bukan Cara yang Diajarkan Rasulullah

Kompas.com - 30/11/2017, 23:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang tidak ingin memberatkan umat manusia dalam beragama. Di tangan Nabi Muhammad, Islam datang menjadi agama kasih yang memudahkan orang, bukan menyulitkan.

"Maka, beragama secara ekstrem bukalah cara beragama yang diajarkan Rasulullah," kata Lukman dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1429 Hijriah di Istana Bogor, Kamis (30/11/2017).

Lukman mengatakan, Allah SWT pun telah mendeklarasikan bahwa umat dihadirkan sebagai umat pertengahan, umat moderat, umat yang adil. Umat yang anti pada semua sikap ekstrimisme dan tidakan yang melampaui batas.

Baca juga : Jokowi: Kita Harus Mampu Bangun Madinah-Madinah yang Baru

Umat yang mampu menjadikan sikap pertengahan sebagai pilihan hidup dalam segala lini cara pikir, cara beribadah, cara bermuamalah Islam sangat menentang sikap ekstrimisme dalam bentuk apapun.

Sikap tersebut akan menimbulkan dampak negatif dan ekses buruk tidak hanya bagi individu tapi juga keluarga, masyarakat, negara dan dunia.

"Sikap ekstrem dalam agama juga akan memberikan dampak negatif terhadap agama itu sendiri dan akan menimbulkan bencana di luar agama. Ektremisme akan menyebabkan agama menjadi pihak tertuduh munculnya disharmoni diantara masyarakat lokal dan internasional," ucap Lukman.

Oleh sebab itu, politisi Partai Persatuan Pembangunan ini menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama sudah seharusnya menjadi nilai yang semakin lentur di Indonesia.

Setiap warga negara perlu kembali diingatkan bahwa bangsa ini berdiri di atas perjuangan pribadi-pribadi yang memandang orang lain sebagai warga sebangsa setanah air, tanpa memandang latar belakang agama suku dan budaya.

"Sebagai warga negara yang berideologi Pancasila mari bangun negeri ini di atas persatuan dan kesatuan yang mengatasi segala perbedaan yang ada," kata dia.

Nabi Muhammad, lanjut Lukman, adalah sosok yang cinta tanah airnya. Sebab, di tanah airnya lah nenek moyang Nabi dilahirkan dan dibesarkan. Di tanah air pula Nabi Muhammad berinteraksi dengan manusia lain dalam kehidupan bermasyarakat. Di situ pula Nabi beribadah dan disitu pula ia membangun peradaban.

"Tanah air tempat kita menetap adalah tempat kita menjalankan ajaran agama sehingga membela dan mempertahankan tanah air pada hakikatnya adalah bagian dari upaya menegakkan agama, atau dengan kata lain membela tanah air adalah kewajiban agama," ucap dia.

Dalam peringatan maulid nabi ini, turut hadir Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, para pimpinan lembaga negara,  perwakilan negara-negara sahabat. Hadir juga anak-anak dari pondok pesantren.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla secara resmi melakukan pembukaan Indonesia Shari’a Economic Festival 2017 di Surabaya, Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com