Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Tidak Setuju Jika Polri, KPK dan Kejagung Awasi Kerja ASN

Kompas.com - 30/11/2017, 15:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak setuju jika Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi langsung kerja aparat sipil negara (ASN) agar tidak terjerat tindak pidana korupsi.

Kalla berpendapat, lebih baik ASN diawasi oleh pengawas internal terlebih dahulu. Jika memang sang ASN itu melanggar aturan pidana, baru diserahkan ke aparat penegak hukum.

"Kita juga tidak setuju bahwa nanti semuanya harus diawasi langsung," ujar Kalla dalam pidatonya di acara Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2017).

"Sebab yang menentukan segala sesuatunya nanti ya jaksa atau polisi. (Seharusnya) andalah (APIP) ini yang menentukan," lanjut dia.

Oleh sebab itu, Kalla berpesan supaya profesionalisme APIP harus ditingkatkan.

Dengan demikian, APIP dapat langsung mendeteksi apakah proses yang dikerjakan ASN sesuai prosedur atau tidak.

APIP pun dapat mencegah terjadinya tindak pidana korupsi dalam kerja-kerja ASN.

Usai acara, wartawan menanyakan lagi ke Kalla soal status APIP yang diangkat oleh pimpinan masing-masing institusi.

Misalnya, APIP di pemerintah provinsi diangkat oleh gubernur, APIP di pemerintah kota diangkat oleh wali kota dan sebagainya.

Hal tersebut tentu membuat APIP tidak independen dalam menjalankan tugas pokok fungsi pengawasannya.

Mengenai hal itu, Kalla menjawab, "ya (yang mengawasi) di atasnya. Kalau di pemerintah kabupaten kurang (pengawasannya), ada inspektorat provinsi yang bisa mengatasinya kan".

"Yang sulit memang karena dia inspektorat, lalu melapor ke bupati atau wali kota. Kan kadang-kadang ada begitu. Oleh karenanya, (inspektorat) di atasnya yang harus mengawasi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com