Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Dorong Pergantian Ketum Golkar, Apa Pun Hasil Praperadilan Novanto

Kompas.com - 29/11/2017, 20:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menilai pergantian ketua umum Partai Golkar melalui musyawarah nasional luar biasa mutlak untuk dilakukan.

Pergantian harus dilakukan tanpa melihat putusan praperadilan yang diajukan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Saat ini Novanto tengah mengajukan gugatan praperadilan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi atas penetapannya sebagai tersangka kasus korupsi E-KTP.

"Dari hasil keputusan rapat pleno DPP Golkar pun, apa pun hasil praperadilan, tetap Munaslub," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

(Baca juga: Jokowi Akui Airlangga Hartarto Minta Restu Jadi Ketum Golkar)

Airlangga pun menyatakan bahwa dirinya siap mencalonkan diri sebagai ketua umum apabila Munaslub digelar. Ia mengklaim sudah didukung dua pertiga Dewan Pimpinan Daerah Golkar tingkat I (provinsi)

"Ya tentu dukungan-dukungan itukan sedang mengalir jadi oleh karena itu kami sedang bicara dengan teman-teman di daerah," ucap Airlangga.

Menurut Airlangga, tidak lama lagi, DPD Partai Golkar di seluruh provinsi tengah menyusun aspirasi mengenai pentingnya Munaslub untuk menyelamatkan Partai Golkar. Rekomendasi itu akan segera diserahkan ke DPP Golkar.

"Munaslub ditargetkan pada bulan Desember ini," ujar Airlangga.

(Baca juga: Airlangga Klaim Didukung 2/3 DPD I Golkar, Cukup untuk Gelar Munaslub)

Menteri Perindustrian ini juga mengaku sudah mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo untuk bertarung pada Munaslub Golkar. Namun, Airlangga belum memikirkan apakah dirinya akan mundur dari kabinet jika memenangi kontestasi.

"Ya kita bicaranya tahap demi tahap," kata dia.

Kompas TV Pengurus DPP partai Golkar mengumpulkan DPD tingkat satu se-Indonesia untuk membahas desakan munas luar biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com