JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto makin mantap mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar.
Airlangga mengklaim telah mengantongi dukungan dari 2/3 Dewan Pimpinan Daerah tingkat I (Provinsi) Partai Golkar.
"Insya Allah sudah 2/3 (dukungan DPD I)," kata Airlangga kepada wartawan usai menghadiri Kompas 100 CEO Forum, di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (2/9/2017).
(Baca juga : Anggap Golkar Tercoreng, Jusuf Kalla Ingin Setya Novanto Diganti)
Airlangga juga memastikan bahwa dukungan tersebut menandakan sebagian besar DPD I memang berkeinginan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar segera digelar untuk memilih ketua umum definitif.
Wacana Munaslub mencuat setelah Setya Novanto kembali menjadi tersangka korupsi e-KTP dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"2/3 cukup untuk (menggelar) Munas," ucap Airlangga.
(Baca juga : Nurdin: Munaslub Golkar Tetap Digelar jika Novanto Menang Praperadilan)
Airlangga mengaku sudah bertemu dengan sebagian pengurus DPD tingkat I tersebut. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan kapan Munaslub bisa digelar.
"Kita lihat perkembangan," ucap Koordinator DPP bidang Ekonomi Partai Golkar ini.
Selain mendapat dukungan dari internal Golkar, Airlangga juga memastikan bahwa dia sudah mendapat izin dari Presiden Joko Widodo untuk bertarung di Munaslub.
(Baca juga : Jokowi Akui Airlangga Hartarto Minta Restu Jadi Ketum Golkar)
Namun, Airlangga belum memastikan apakah dia akan mundur dari kabinet jika terpilih sebagai Golkar 1.
"Terpilih dulu," ujarnya.
Dalam Pasal 32 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golkar, munaslub diadakan atas permintaan atau persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 DPD tingkat provinsi atau minimal 23 DPD I.
Rapat pleno DPP Partai Golkar sebelunnya memutuskan untuk menunggu hasil praperadilan yang diajukan Novanto.