Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Demokrat, Kiprah AHY di Pilpres Tinggal Tunggu Waktu

Kompas.com - 29/11/2017, 06:45 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana menilai figur Agus Harimurti Yudhoyono sangat tepat memimpin Indonesia ke depan.

Menurut dia, kiprah Agus dalam pemilihan presiden hanya tinggal menunggu waktu.

"Kami melihat bahwa figur AHY ini sangat tepat juga untuk memimpin Indonesia ke depan terlepas dari tahun berapa ya," kata Putu melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2017).

Hal ini disampaikan Putu menanggapi hasil survei Poltracking yang menempatkan Agus sebagai runner up tokoh yang dianggap layak mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Baca juga: Survei Poltracking: Gatot dan AHY, Dua Teratas untuk Pendamping Jokowi

Elektabilitas Agus di bawah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Tokoh-tokoh kita yang senior kan tidak mungkin lagi. Mungkin 2019 ada tokoh yang enggak bisa untuk maju tapi AHY kalau panggilan sejarah, panggilan bangsa dan negara, Beliau siap untuk memimpin kapanpun," kata Putu.

Putu menilai, elektabilitas Agus yang cukup tinggi tersebut tak terlepas dari langkah putera Susilo Bambang Yudhoyono ini berkeliling Indonesia untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya.

Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono saat mendatangi permukinan warga di Kelurahan Cikini, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017). Alsadad Rudi Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono saat mendatangi permukinan warga di Kelurahan Cikini, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).

Putu mengatakan, peningkatan elektabilitas Agus dalam beberapa waktu terakhir justru mengalahkan Partai Demokrat.

"Mas AHY justru peningkatan surveinya tinggi, Demokrat masih dalam tahapan stagnan.  Nah harapan saya, saya pingin ke depan harusnya Demokrat berani menyatakan bahwa ini lah figur kita kedepan," ujar Anggota Komisi X DPR ini.

Hasil survei nasional Poltracking Indonesia menyebutkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono dinilai oleh publik sebagai figur yang paling tepat mendampingi Joko Widodo di Pemilu 2019.

Baca: AHY Urutan Kedua Cawapres, Demokrat Anggap Anak SBY Layak Jadi Pemimpin

Pada simulasi tujuh kandidat calon wakil presiden untuk Jokowi, Gatot menempati posisi teratas dengan 16,4 persen, sedangkan Agus menempel ketat di posisi kedua dengan 16 persen.

Sedangkan lima nama lainnya mendapat perolehan angka jauh lebih kecil, yakni di bawah 5 persen.

Survei dilakukan terhadap 2.400 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi selama 8 hingga 15 November 2017. Survei dilakukan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error +/- 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Agus Harimurti Yudhoyono giat melakukan safari politik dengan bertemu sejumlah tokoh.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Ragu PDI-P Bakal Jadi Oposisi, Bambang Pacul: Ya 'Monggo'...

Gerindra Ragu PDI-P Bakal Jadi Oposisi, Bambang Pacul: Ya "Monggo"...

Nasional
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama, Supir Truk Jadi Tersangka dan Ditangani Polda Metro Jaya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama, Supir Truk Jadi Tersangka dan Ditangani Polda Metro Jaya

Nasional
KPU Sebut Dalil Kubu Anies soal Pencalonan Gibran Tidak Sah Mengada-ada

KPU Sebut Dalil Kubu Anies soal Pencalonan Gibran Tidak Sah Mengada-ada

Nasional
PKS Satu-Satunya Fraksi yang Tolak Pengesahan UU DKJ, Ini Alasannya

PKS Satu-Satunya Fraksi yang Tolak Pengesahan UU DKJ, Ini Alasannya

Nasional
Puan Sebut Tidak Beri Instruksi kepada Fraksi PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket

Puan Sebut Tidak Beri Instruksi kepada Fraksi PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket

Nasional
KPU Nilai Gugatan Anies di MK Tidak Jelas karena Persoalkan Nepotisme dan Bansos, Bukan Hasil Pilpres

KPU Nilai Gugatan Anies di MK Tidak Jelas karena Persoalkan Nepotisme dan Bansos, Bukan Hasil Pilpres

Nasional
Senyum Puan Saat Ditanya Kemungkinan PDI-P Merapat ke Prabowo

Senyum Puan Saat Ditanya Kemungkinan PDI-P Merapat ke Prabowo

Nasional
KPU Sebut Permohonan Anies-Muhaimin Bukan Ranah MK, Harus Ditolak

KPU Sebut Permohonan Anies-Muhaimin Bukan Ranah MK, Harus Ditolak

Nasional
303 Guru Besar dan Akademisi Surati MK, Minta Hakim Tak Cuma Urusi Jumlah Suara Sengketa Pilpres

303 Guru Besar dan Akademisi Surati MK, Minta Hakim Tak Cuma Urusi Jumlah Suara Sengketa Pilpres

Nasional
Prabowo-Gibran Tak Hadiri Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini

Prabowo-Gibran Tak Hadiri Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini

Nasional
THN Anies-Muhaimin Sebut Pemilu Ulang Tanpa Gibran Mungkin Dikabulkan MK

THN Anies-Muhaimin Sebut Pemilu Ulang Tanpa Gibran Mungkin Dikabulkan MK

Nasional
Sengketa Pilpres, 303 Guru Besar dan Masyarakat Sipil Layangkan 'Amicus Curiae' ke MK

Sengketa Pilpres, 303 Guru Besar dan Masyarakat Sipil Layangkan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Kemenlu: Kapal Korsel Tenggelam di Jepang, 6 WNI Meninggal

Kemenlu: Kapal Korsel Tenggelam di Jepang, 6 WNI Meninggal

Nasional
Kemenkumham Salurkan Bantuan untuk Kaum Duafa dan Yatim Piatu yang Jadi Korban Banjir di Kendari

Kemenkumham Salurkan Bantuan untuk Kaum Duafa dan Yatim Piatu yang Jadi Korban Banjir di Kendari

Nasional
Jokowi Bertemu CEO Freeport di Istana, Bahas Perpanjangan Izin Tambang

Jokowi Bertemu CEO Freeport di Istana, Bahas Perpanjangan Izin Tambang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com