JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung Agung menjauhi lokasi bencana erupsi gunung tersebut.
Menurut Sutopo, selain bahaya erupsi yang terus meningkat, juga ada ancaman banjir lahar hujan karena hujan di sekitar Gunung Agung yang akan terus meningkat.
"Saat ini Bali sudah masuk musim hujan. Waspadai banjir lahar hujan. Jangan beraktivitas di radius berbahaya dan sekitar sungai," ujar Sutopo melalu akun Twitter-nya, @Sutopo_BNPB, Senin (27/11/2017).
Selain erupsi yang meningkat. Banjir lahar dingin juga akan meningkat karena hujan di sekitar Gunung Agung akam meningkat. Saat ini Bali sudah masuk musim penghujan. Waspadai banjir lahar hujan (banjir lahar dingin). Jangan beraktivitas di radius berbahaya dan sekitar sungai. pic.twitter.com/HsJL6SvUwV
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 27, 2017
Sutopo menerangkan, material piroklastik erupsi Gunung Agung akan terus bertambah. Apalagi hujan akan meningkat selama musim hujan.
Otomatis potensi banjir lahar hujan pun akan meningkat. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sungai.
"Masyarakat sekitar Gunung Agung agar waspada dari ancaman banjir lahan dingin (lahar hujan). Jika hujan di bagian hulu, segera menyingkir dari sekitar sungai," ujar Sutopo.
Ini adalah permulaan dari banjir lahar hujan. Material piroklastik erupsi Gunung Agung akan terus bertambah. Hujan akan meningkat selama musim penghujan. Potensi banjir lahan hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sungai. #BaliTetapAman #bali #BudayaSadarBencana pic.twitter.com/goxlyvFwk9
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 27, 2017
Saat ini, kata Sutopo, banjir lahar hujan sudah terjadi di beberapa tempat di lereng Gunung Agung. Karena itu, kawasan di radius 8-10 kilometer Gunung Agung harus bebas dari aktivitas masyarakat.
"Hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sekitar sungai. Radius 8-10 kilometer harus kosong dari aktivitas masyarakat," kata dia.
Waspadai banjir lahar hujan (lahar dingin) di sekitar Gunung Agung. Banjir lahar hujan sudah terjadi di beberapa tempat di lereng Gunung Agung. Hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sekitar sungai. Radius 8-10 km harus kosong dari aktivitas masyarakat. #Bali pic.twitter.com/5vuZ4KTTYa
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 27, 2017
Untuk itu, Sutopo nenegaskan masyarakat yang berada di radius 8-10 kilometer dari lokasi Gunung Agung segera mengungsi dengan tertib dan tenang.
"Jangan malah menonton letusan di dekat Gunung Agung," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Masyarakat di radius 8-10 km dari puncak kawah Gunung Agung diminta segera mengungsi dengan tertib dan tenang. Jangan malah menonton letusan di dekat Gunung Agung. #BaliTetapAman #Bali #GunungAgung #MountAgung @RadioElshinta #bali #volcano pic.twitter.com/i0IXTYu1GK
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) November 27, 2017