Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Ingin Bentuk Koalisi Baru untuk Lawan Gus Ipul dan Khofifah

Kompas.com - 24/11/2017, 16:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menegaskan bahwa partainya masih bertekad untuk membuat poros baru di pemilihan gubernur Jawa Timur 2018.

Poros baru dimungkinkan apabila PAN berkoalisi dengan partai politik yang juga belum mempunyai calon, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

"Kita dengan Gerindra saja sudah pas 20 kursi DPRD. Kita tujuh kursi, Gerindra 13 kursi. Memang sekarang sedang kita galang koalisi untuk membentuk poros baru," kata Eddy di Jakarta, Jumat (24/11/2017).

(Baca juga : Bupati Anas: Bu Khofifah Senior Saya, Emil Dardak Juga Sahabat Saya)

Sekjen PAN Eddy Soeparno ditemui usai diskusi daksa forum, di Jakarta, Jumat (24/11/2017).KOMPAS.com/IHSANUDDIN Sekjen PAN Eddy Soeparno ditemui usai diskusi daksa forum, di Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Eddy menilai, harus ada wajah baru yang muncul dalam pemilihan gubernur Jawa Timur kali ini.

Sebab, dua pasangan yang sudah ada saat ini dianggap merepresentasikan wajah lama.

Khofifah dan Gus Ipul sudah sama-sama dua kali mengikuti Pilgub Jatim.

Pada 2008, Khofifah berpasangan dengan Mudjiono. Namun pasangan ini kalah oleh Soekarwo-Gus Ipul.

(Baca juga : Ditanya soal Pilkada Jatim, Khofifah Ungkap Pesan Jokowi)

Kemudian pada pilgub Jatim 2013, Soekarwo-Gus Ipul sebagai petahana kembali memenangkan pemilihan dan mengalahkan Khofifah-Herman Surjadi.

Pada Pilgub Jatim 2018 ini, Gus Ipul berpasangan dengan Azwar Anas, sementara Khofifah memilih Emil Dardak sebagai cawagubnya.

"Bu Khofifah, Gus Ipul ini wajah lama semua," kata Eddy.

(Baca juga : Dampingi Khofifah di Pilkada Jatim, Emil Dardak Dipecat sebagai Kader PDI-P)

Eddy mengatakan, saat ini dari PAN sudah ada tiga nama dari internal partai yang dipertimbangkan untuk diusung.

Mereka adalah Bupati Brojonegoro Suyoto, Bupati Lamongan dua periode Masfuk, dan anggota DPR RI yang juga penyanyi, Anang Hermansyah.

"Sekarang kita lagi berbicara dengan parpol yang berpotensi menjadi mitra kita, yaitu Gerindra dan PKS, siapa yang mau mereka usung," ujarnya.

Kompas TV Khofifah dipastikan akan maju di Pilkada Jawa Timur 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com