Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Maulana Syaikh di Lombok

Kompas.com - 23/11/2017, 18:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berziarah ke makam pahlawan nasional Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, di sela kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (23/11/2017).

Makam berlokasi di Kompleks Pondok Pesantren Darunahdlatain Nahdlatul Wathan yang berada di Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan siaran pers resmi Istana Kepresidenan, Presiden disambut pimpinan Pondok Pesantren, yakni Hajjah Sitti Rauhun, ketika mendatangi makam itu.

Mereka pun langsung menuju makam tokoh yang merintis organisasi massa terbesar di Pulau Lombok NTB, Nahdlatul Wathan (NW).

Di makam, Presiden Jokowi beserta rombongan terbatas berdoa di samping makam Maulana Syaikh. Diketahui, Maulana Syaikh baru dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 9 November 2017.

(Baca juga: PROFIL PAHLAWAN: Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Santri Jenius NTB yang Disegani di Mekkah)

Usai berdoa, Presiden Jokowi kemudian menaburkan bunga ke makam dan dilanjutkan dengan bertemu dan berdialog dengan para santri yang telah menantinya di masjid di dekat kompleks makam.

Di depan para santri dan santriwati, Presiden menyampaikan rasa bahagianya dapat berkunjung ke pondok pesantren itu.

Kunjungannya itu merupakan kunjungan balasan atas Pimpinan Pondok Pesantren Hj Sitti Rauhun yang telah beberapa kali hadir ke Istana Kepresidenan Jakarta.

"Kehadiran beliau pada saat pemberian gelar pahlawan nasional Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Abdul Majid pada 9 November lalu. Beliau hadir sendiri, Ibu Ummi Hajah Siti, untuk menerima gelar pahlawan dari Ayahanda. Alhamdulillah tadi saya juga sudah ziarah ke makam beliau. Ini merupakan kebahagiaan bagi saya," kata Presiden Jokowi.

(Baca juga: Pemerintah Pilih Tokoh dari Aceh, Riau dan NTB jadi Pahlawan Nasional)

Seperti saat bersilaturahmi dengan santri lain di penjuru Indonesia, Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Indonesia terdiri dari 17.000 pulau, 714 suku, 516 kabupaten/kota dan lebih dari 1.100 bahasa lokal.

Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus sadar untuk menjaga kesatuan dan persatuan sesama bangsa Indonesia.

"Kita harus bersyukur karena diberikan persaudaraan yang kuat, persatuan yang kuat, ukhuwah Islamiyah kita yang kuat, ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kebangsaan) kita yang kuat. Negara kesatuan sekarang Insya Allah sampai akhir zaman," kata Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Muhammad Zainal Majdi.

Kompas TV Belum 12 jam setelah menikahkan putrinya, Presiden Joko Widodo sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com